 |
| doc/ arsippenyairmadura |
MUSIKALISASI
BURUNG DAN DAUN-DAUN
:
Ane Matahari
Di
atas padang-padang rumputan
seribu
burung beraubade
mencucup
embun puisi yang tersaji
lewat
harkat jejakmu yang ummi
Kau
tabuh putik-putik waktu
agar
mekar jadi puspa-puspa rindu
sebab
seluruh jalanbercabang
meminta
semesta memahat kuyup dendang
Matahari
rancak menimang bumi
engkau
khusyuk menawafi sunyi
bersama
wirid daunan dan takdhim jejurai padi
meminang
diser paling hakiki
Sampang,
13 Desember 2016
SAJAK
BUAT ANE MATAHARI
Memandang
bahasa air mukamu, Ane
gemercik
keteduhan menjalar ke akar-akar
lewat
teluh isyarat lambang dan tanda
yang
kau tunjamkan di ujung moksa kata-kata
Disebab
hidup adalah khalwat keringat
maka
bagimu tiada ngengat tiada rayap
yang
berlayar menggerus selaksa urat
di
antara gemerincing bising dan semayup senyap
Memandang
bahasa air mukamu, Ane
pita-pita
pelangi di lengkung alismu
yang
berpigura bilah-bilah matahari
mengajarkanku
membasuh hati dengan puisi
Memandang
bahasa air mukamu, Ane
kutakwil
tetes-tetes kembara diammu
yang
kau panahkan ke bentang tubuh langit jauh
tempat
seluruh rindu luluh berkayuh
Sampang,
13 Desember 2016
Harkoni, penyair lahir
dan tinggal di Sampang. Puisinya terangkum dalam beberapa antologi, antara lain;
Dzikir Pengantin Taman Sare (2010), Tikar Pandan di Stingghil (2011),
Semangat Baru untuk Rohingya (2015), dan Indonesia dalam Dilema, Untaian
Kata untuk Ibu Tercinta (2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar