Sumber: Sarasvati. Karya: I Ketut Tenang, "Five Women", 120x140 cm, acrylic on canvas, 2010. |
PEREMPUAN BERSOLEK MAYANG #2
Ia
mencatatkan nama perempuan itu pada daun
Seperti
percintaan hanya sebentar menjelma rimbun
Kelak jika
ranggas mulai turun
Maka tanah
akan menerima dengan tabah
Untuk
mengemaskannya menjadi kisah
Daun dan
tanah adalah waktu
Ada yang
menunggu ada yang mengurai rindu
Selebihnya
akan tertakar menuju abu
Ia rela
bertukar tempat dengan senja
Tanpa
bertanya seberapa lama ia mengasuhnya
Sebelum
kemarau mengucap dahaga
Dan maut
memulangkan duka
Perempuan
bersolek mayang
Cuaca susup
memecah percintaan
Ikrar daun
dan tanah takluk kemudian
Ia pun
tunduk tak habis dikenang
Sejenak
merahasiakannya dalam angan
Pamekasan 2019
Sugik Muhammad Sahar, lahir di Pamekasan. Alumnus Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Madura. Selain menulis puisi
ia mengajar di pondok pesantren serta aktif di
“Sivitas Kotheka” Pamekasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar