Sumber gambar: g/ www.pexels.com |
TUNGKU HUTAN
lubang api lubang sepi
api menjilat yang tinggi
sepi mengusap yang sirna kembali
api menjilat yang tinggi
sepi mengusap yang sirna kembali
bara menyala batin kembara
sila dan tapa duduk meliuk
memandang ke dalam
melihat yang luruh debu berguguran
sila dan tapa duduk meliuk
memandang ke dalam
melihat yang luruh debu berguguran
dari pohon sunyi
dada burung tersesat
mencari tenang sedang ranting dan
daun hijau mulai mengasap
dada burung tersesat
mencari tenang sedang ranting dan
daun hijau mulai mengasap
2019
KEMBANG DINGIN
kembang dingin di lantai hening
langit malam merendah
ke makam-makam
langit malam merendah
ke makam-makam
udara berembun
melepas biji-biji rindu
di atas batu
melepas biji-biji rindu
di atas batu
kepada ingatan yang dibaringkan
miring bersidekap mencium tanah
dalam pasrah kegelapan
miring bersidekap mencium tanah
dalam pasrah kegelapan
adakah yang jatuh memekar putihmu
putih sepi dari doaku di atas nisan
memelukmu dalam ketiadaan
putih sepi dari doaku di atas nisan
memelukmu dalam ketiadaan
2019
MAHABBAH ADAWIYAH
Di pucuk hening kumbang buta
Menari dalam cinta
Menari dalam cinta
Tiada aku selain Kau
Menyatu dalam kalbu sunyi
Menyatu dalam kalbu sunyi
Tiada desir selain rindu Kau
Angin berhenti di kening batu
Angin berhenti di kening batu
Aku hangat dalam Kau
Seisi langit dan bumi menyala bertasbih
Seisi langit dan bumi menyala bertasbih
Di pusar sesal akulah tangis
Selendang yang jatuh terbentang
Selendang yang jatuh terbentang
Dalam pangkuanMu
Hanyalah matiku
Hanyalah matiku
2019
SAHUR
bangun dari tidur
melepas kantuk ke dapur
tarhim dan tanda waktu
menyerap di atas meja sajian
melepas kantuk ke dapur
tarhim dan tanda waktu
menyerap di atas meja sajian
makanlah, bekal harimu
menahan bimbang dan lapar
sebab lantun perut kerap menggoda sabar
menahan bimbang dan lapar
sebab lantun perut kerap menggoda sabar
sampai subuh kembali
membuka terang
kita pun mulai tualang
dengan kenyang terpahamkan
membuka terang
kita pun mulai tualang
dengan kenyang terpahamkan
2019
Ebi Langkung, lahir pada 13 juli 1991,
Pasongsongan, Sumenep, Madura. Bergiat di komunitas Tikar Merah Surabaya dan
Komunitas Lubuk Laut Madura. Sebagian puisi-puisinya dimuat Indopos, Majalah Suluk, dan termaktub
dalam Antologi Bersama yang berjudul “Ngaji
Laut Ngaji Kembang Seteguk Air Sungai Pagi”, juga termuat dalam Antologi
Puisi Halte Sastra 2015 (DKS) Dewan Kesenian Surabaya dan
Antologi Penyair Muda Madura “Ketam Ladam
Rumah Ingatan” 2016 LSS komunitas Reboung. Mendapat undangan Temu Penyair
Nusantara 2016 dalam Pekan Kebudayaan Aceh Barat. Email: ebilangkung@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar