Gambar: g/ shopielawson.com |
MASIHKAH
GARAM TETAP ASIN 2
Untuk P.
Menristekdikti
masihkah
garam tetap asin
saat
lengking suaramu
di
mimbar itu
tak
merasa terik panas
dan
asin air laut
masihkah
garam tetap asin
saat
rintik hujan dan kabut hitam
mengintip
teorimu
dicelah-celah
makna
yang
ditawarkan
Pamekasan, 11 Juni 2018
ANAK-ANAK
GARAM
(Catatan sehabis hujan Untuk: P.
Menristekdikti dan P. Rahmad)
rasa
terik mentari. seperti anak-anak garam bersyair
tentang
orasi garam dan riset hujan
kemakmuran
air sesekali mencibir
jangan
teriak apa makna derita
selaksa
sia-sia dan terima asa
paderen
garam
jadi
ladang jiwa
kembara
sukma
terik
mentari bagi
tiap
anak-anak garam
ada
saja yang meronta jiwa
langit
kelabu
tetes
gerimis
tak
kuasa taklukan jenuh
pada
panas, pada hangus
:hidup
ber-Ibu pertanda makna
anak-anak
garam
taruhkan
jiwa raga,
tentang
panas surya
demi
bahagiakan anak cucu…..
Pamekasan,
20 Juni 2018
*) paderen: petak-petak tempat membuat
garam.
NYAGHARA*
kepada Bapakku
keluasan
jiwa
kau
bentangkan
meluaskan
pandang
anak
udik
berdisiplin
diri
pada
tradisi akademisi
terima
kasih
kaubentangka
dari ufuk
ke
ufuk sadarkan
pemabuk
jagat maya
kuacungkan
topi
kau
sambut nyaghara
kau
muda penuh
dedikasi
ternyata
yang kudengar
lebih
indah dalam nyata
hari
ini akulah saksi
nyaghara
jiwa itu
Pamekasan,
17-11-2018
*)
nyaghara= ungkapan Madura kepada sesorang berjiwa luas
PESAK*
untuk: Bupati Pamekasan
dalam
lemari kayu usang
lama
nian kau simpan
pesak
hitam, kenangan masa muda
memandang
lipatan, aku ingin memakainya
menyarungkan
di badan, mengikat dipinggang
terlalu
longgar, terlalu besar
aku
masih ingusan
kusimpan
kembali di sudut yang sama
mentari
menyapaku di ujung bambu, menyilaukan mata
timbul
tenggalam digerai angin
kau
memakainya di lipat di pinggul
kau
simpan kembali di sudut yang sama
pagi
ke siang, siang ke malam
berualng
kali kau pakai
pesak
pengikat janji
sampai
di senja usia
ia
belum juga tiba
kau
tetap saja memakainya
di
dalam labuh kaos loreng hitam putih
pagi
bertukar dengan pagi
hingga pesak menjadi usang
berharap
ia benar-benar pulang
mengais
garam
dan
mengisap tembakau
di
ujung senja
ketika
aku rengkuh pelangi kesetiaan
Pamekasan,
10 Nopember 2018
Pesak: baju khas lelaki Madura
BABINE’ BLATER*
babinik
blatir
tak
peduli harga diri
semua
diukur dengan uang
jajakan
milik
di
persimpangan profesi
babinik
blatir
senyum
itu
akal
bulus
pedaya
diri
tipu
semua orang
tak
terkecuali Tuhan
babinik
blatir
sikut
kiri kanan
kebanggaan-
berhadiah
tepuk tangan
dari
semua orang
Pamekasan,
27 Maret 2018
Catatan:
babine’ blater:
wanita bajingan
Gambar: doc/ arsippenyairmadura |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar