Perancang sampul:Rasyidi Gambar doc/ arsippenyairmadura |
SEBUAH KOTA
di sini udara dingin
sedikit kering
musim juga tak nentu
tak ada waktu berlari
dari pengap, desakan
dari himpitan tembok
tak berguna
aku ingin melangkah
jauh
meratapi trotoar
melihat orang-orang
damai
mendengar bising
kendaraan
sebentar menengok
perempuan
perempuan malam yang
tergesa-gesa
entah ke mana.
2013
HUJAN JATUH PAGI INI
jendela kubuka lebar
angin menerobos
kulitku
biar ia berkuasa
segala
kuterima-lapang
dari mana kau
semalam?
tergeletak aku di
ranjang
tak kutahu bulan
pulang perlahan
sambil bernyanyi di
tengah lautan
aku tak bermimpi
katak yang kesakitan
berteriak di mulut
ular
pertarungan sedari
dulu mulai
kenapa peduli
sekarang?
katak itu mati tanpa
tulang
tanpa apa-apa.
2012
PUISI DEBU
terhempas kemarau
angin mengamuk tiba
tiada yang tersisa
gugur daun merana
cinta ini adalah debu
perih menusuk mata
harap sampai pembatas
waktu
menghadap yang kekal
debu melayang
udara pengap
sebotol anggur
mengucur dalam cawan
bayang kenang
terampas
oh, hujan menghujam
baling baling waktu
mana menjemu malam
juga kelam
jalan sepi langit
hitam
silau sinar dian
pejalan rindu kampong
bulan terang
bias-bias menerang
bunga layu di tangkai
ini akhir sebuah renungan
tak ada harap
tak ada apa
debu melayang merampas
2010
Fadzil Shufina,
lahir tanggal 10, Juli 1989 di Sampang Madura. Anak terakhir dari lima
bersaudara. Pendidikan: masuk di SDN Dulang IV, yang tidak jauh dari rumahnya.
Kemudian melanjutkan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Torjun,
dan menamatkan Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Torjun 2006. Lalu
melanglang buana ke Malang dan masuk ke Universitas Kanjuruhan Malang,
mengambil jurusan PGSD selama 2 tahun, lalu melanjutkan S1 Bahasa dan Sastra
Indonesia di kampus yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar