Lukisan karya Umberto Boccioni. Diambil dari Abstract Painting. |
MENGAJI
KEPADA ARTI MANUSIA
ada
yang terlupakan dari
manusia
ada
yang tertinggal dari Adam dan Hawa
dari
manakah asal segala cahaya terjadi
bumi
dan langit tercipta
jin
dan hewan tercipta
gunung
dan sungai tercipta
kita
terpantul dari sebuah lubang cahaya
dari
manusia yang paling sempurnah.
saat
wahyu-wahyu menuntun
adakah
yang dibaca dari kalam
mengenali
dari mana kita mula-mula?
Yogyakarta,
2018
MEMBACA
ALAM, DARI ISYARAT MATA KEKASIH
pernah
jibril turun di gua hira’
membawa
kabar penciptaan
kumencari
sisi lain,
engkau
gembira dipelukan
dalam
selimut yang basah
dekapan
yang tak bisa aku baca
namun
terasa hangat menyengat
iqra’,
aku membaca isyarat dari matamu
matamu
telanjang tampak tak berdosa
dari
sezarah kelak ditimbang di alam mahsyar
iqra’,
aku membaca dari ketidaktahuan
alfa-beta
kehidupan yang fana
Sulaiman
bicara dengan hewan;
Yunus
dimengerti ikat Paus
Ibrahim
mengenal api
adakah
yang mustahil aku baca dari matamu?
Yogyakarta,
2018
DARI
LUBANG KESUNYIAN
serasa
beda dari yang senyap
kurasakan
nafasmu semakin ringan
bagai
detak kematian
“Allah,
Allah, Allah”
selagi
mabuk meneguk aggur
kita
sadar kesunyian tak pernah ada
desing
suara kenalpot;
orasi
politik;
celoteh
para pengamen;
menyelinap
ke dalam dadaku
ada
ruang yang kosong ditempati
begitulah
diriku selalu sombong.
Yogyakarta,
2018
KEHINAAN
YANG TERLUPAKAN
setelah
tenggelam pada kotoran yang nyenyak
bauh
alkohol dan bir menusuk-nusuk
aku
mengerti, manusia seperti tetes mani yang menjijikkan
apa
yang mesti dibanggakan?
gemercik
air mengalir di wajahmu bersama wudzu’
malaikat-malaikat
bergelantungan
membaca
puji-pujian dan rahmat
sedang
kita selalu bercumbu
di
atas bongkahan daging yang menggiurkan syahwat
Yogyakarta,
2018
Aqin Jejen, bernama asli Jamalul Muttaqin, lahir di
Grujugan Gapura Sumenep. Alumnus Madrasah Ibtida‘iyah (MI), Tsanawiyah (MTs
Mathla‘ul-Amein, Grujugan.Gemar. Karyanya terbit di media: Radar Madura (Jawa
Pos Group), Buletin Jejak (Bekasi, Jawa Barat 2012-2013), Majalah Sastra
Horison (Kaki Langit), Media Indonesia, Radar Surabaya, Radar Mojokerto,
Denposbali, Harakatuna.co, Alif.co, NusantaraNews.co, MalangVoice, Bangkit
Media. Antologi yang telah terbit bersama komunitasnya, di antaranya: Kembala
Air Mata (Persi 2010-2011), Wasiat Darah (Persi 2012-2013), Kado
Rindu dalam Jejak (Persi 2013-2014), Semusim Cinta yang Gugur (Ikstida
2013-2014), terantologi bersama Penyair Kopi Dunia bekerja sama dengan The
Gayo Institut (TGI), Aceh Culture Centre (ACC), dan Ruang Sastra
(RS), serta terpilih sebagai 10 Kontributor Puisi terbaik Gebyar Bulan Bahasa
2016 tingkat Mahasiswa Se-Jawa Timur, IKIP PGRI Bojonegoro, Terantologi dalam
Lomba Cipta Puisi Nasional 2016 bertema “Sail Puisi Cimanuk,” Hari Puisi
Indonesia, Jawa Barat, dan masuk 10 besar Lomba Essay Nasional IPNU. Jatim,
Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Juara III Karya Tulis Ilmiah Se-Maduara oleh
PC. PMII Sampang, Juara II Lomba menulis Cerpen Writing Festival, SM’s
Day se-MaduraUniversitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan 2017. Saat ini aktif mengajar di Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak,
Yogyakarta. Email: jejenaqin@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar