Lukisan abstrak ini diambil dari www.gugahjanari.blogspot.com |
TANDUK MACAPAT
Untukmu kali ini saja, simpanlah tanduk-tanduk macapat
Dan kusiapkan mahar-mahar saronen yang akan
Membawamu berlindung dari koyak tangan-tangan seberang
Karena denyutnya seperti lesat sapi karapan
Di hati dan jantungmu sebelum bernisan
Duhai padamu yang nyaris kehilangan
Sanggul-sanggul cinta di kepala
Dan ujung kedua mata
Kita akan mengerap langkah
Pelan-pelan dan sangat hati-hati
Agar tak ada luka dan tersakiti
Hati dan jantungmu sendiri
Tanduk-tanduk macapat adalah milik kita
Melecut di udara
Mabuk di angkasa
Amin
Pamekasan 2017
ROKAT TUBUH #2
Tanpa tawar menawar lagi
Aku terus mencari
Sebelum akhirnya kau kudapati
Sebagai paling inti
Dalam retak rupa ini berkaca
Dalam petak usia ini mengeja
Melewati keganjilan-keganjilan
Aroma tubuh sendiri
Sebab, di mata para nelayan
Kau sanggup merumuskan beribu sangsi
Pamekasan 2017
PEREMPUAN DAN KEMBANG SETAMAN
I
Perempuan yang mengunjungiku berlayar dari seberang
Ia membawa kemarau dan sisa-sisa ciuman
Mengoyak kembali dalam jumlah bilangan
Tahan sebentar, ini hanya nyeri kenangan
Bukankah telah kusebut berulang-ulang
Aku tak ingin bercakap-cakap dengan bijak lamunan
Yang memaksanya kekeringan
II
Perempuan yang mengunjungiku seperti memendam ketimpangan
Ia hanya mengunjungiku di bangku-bangku taman
Ia semerbak dari kembang-kembang
Yang lain pandan-pandan
Kala ia terbit ke permukaan
Pandan-pandan itu lenyap tenggelam
III
Perempuan yang mengunjungiku menjelma ranting dan dahan
Menuju kering dengan cara perlahan
Jangan bilang tak ada hujan musim depan
Sebelum kita menuntaskan kesumat pertemuan
Pada lumut niat kesejatian
Pamekasan 2017
Sugik Muhammad Sahar lahir di Pamekasan 30 Mei. Alumnus Program Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Madura. Menulis puisi menggunakan
bahasa Indonesia dan bahasa Madura. Pada tahun 2017 karya-karyanya pernah
dipublikasikan di Radar Madura, Sastra Sumbar, Padang Ekspres, Jawa Post,
Haluan Padang, Rubrik LiniFiksi, Rubrik Sastra dan Budaya Harian Sultra,
Banjarmasin Post, dll. Kini menetap di Kampung Halamannya Sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar