Sumber: Speak Cryptic, Paintings by Farizwa |
PUISI SEORANG SANTRI
UNTUK SANG KIAI
- alm. Drs. KH. A. Warits
Ilyas
aku mencium aroma gaharu rindu dari jasadmu
peluhmu mengalir di tangga masjid itu
dengan gemetar ingin kujilat setiap jelang subuh
agar tercipta cahaya ketika pekat malam
berlabuh
kini jalan seakan memanjang ke ruhmu
adakah jembatan membentang ke hatiku
menjelma pasir-pasir barokah
pernah kau ajarkan di bukit jauh dari batu
serakah
sesekali kau berdiri di samping dermaga
bayangku
kemudian menuding pada keteduhan langit
yang biru
telunjukku menunjuk ke kiblat
aku lupa, di manakah letak sebenarnya timur
dan barat
ini semua sekedar bagai arus mimpi
sebab tidak semua orang pandai bersarung
dan berpeci
kubaca dari matamu terpantul tanda laut
yang lebih luas
di mana gelombang zaman akan terus
menerjang
dengan ganas
Malang, 2015
K U D A - II
kita dilarang berbicara lapar dan kenyang
sebab jam telah pukul dua belas berdentang
lihatlah langit telah menunduk serupa
patung waktu
gunung-gunung menjulang dengan mulut
menyusu
sedang siang begitu menyengat kulit kepala,
menyesap darah
lantaran di sini, di sebuah negeri tak
pernah ada pagi
di mana orang-orang kerap berpayung mentari
yang permai
kita dilarang bicara lapar dan kenyang
sebab janji tercetak hanya menjadi album
bayangbayang
seperti sebuah hantu menakut-nakuti pertama
kali
setelah ia datang kemudian pergi tak kau
kenali
bahkan seperti gema keraguan yang datang
menjelma puisi
sebelum pada akhirnya kata-kata pasrah
hidup
sebagai pengungsi
Malang, 2015
Subaidi Pratama, lahir di Sumenep, 11
Juni 1992. Puisinya dimuat di banyak media. Dan terkumpul dalam antologi “Festival
Bulan Purnama” Trowulan Mojokerto 2010, “Bersepeda KeBulan” Yayasan
Haripuisi Indonesia 2014, “NUN” Yayasan
Haripuisi Indonesia 2015 dan“Ketam Ladam Rumah Ingatan” Lembaga Seni
& Sastra Reboeng 2016. Alumni PP. Annuqayah tahun 2010. Pendiri komunitas
sastra Malam Reboan di kota Malang.
Dan kini, menggerakkan Rumah Bahasa di MTs & SMA Tarbiyatus Shibyan Jadung,
Dungkek, Sumenep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar