Sumber: abstract painting |
Seorang Lelaki Mandi yang Mengaji Namamu Berkali-Kali
Di sebuah kali,
mandi seorang lelaki, menggigil dan mengaji namamu berkali-kali segeralah
engkau menjumpai itu lelaki. Hangatkanlah dengan pelukan. Minumlah secawan
anggur dari bibirmu. Kemudian ajak pulanglah ke rumahmu. Buatkanlah rumah. Atau
sesekali kau ajak tidur bersamamu dan jika engkau bersedia jadikanlah ia rumah
bagimu.
Di sebuah kali
seorang lelaki memanggil namamu berulangkali. Segeralah engkau menjumpai.
Ajaklah mengarungi mimpimimpi.
Yogya, 2012
Getty
Jangan Seperti Dayang Sumbi
Bangunlah Getty,
telah kuselesaikan segala yang kau minta: menyulam benang sutra, mengumpulkan sepuluh biji permata dan
menciptakan puisi bersajak a-a-a-a. tapi kenapa engkau belum bangun juga?
Cepatlah bangun
getty, jangan engkau seperti dayang sumbi?, yang menyuruh sangkuriang membuat
perahu untuk dinaiki bersama sebelum kokok ayam sampai di telinga. Tapi dayang
sumbi mengoceh. Agar ayam berkokok sebelum sangkuriang menyelesaikan yang ia
minta. Karena alasan dayang sumbi, ibunya.
Lalu alasan apa
pula yang akan kau ucapkan untukku?
Bangunlah getty.
Purnama
di Kota Yogya 01
-sitok srengenge
Kami saksikan
purnama nampakkan wajah durja. Menyembunyikan wajah aslinya yang juwita. Bahkan
tak mampu sekadar tanpak gembira. Barangkali tak ada lagi yang memperhatikannya
sepenuh hati. Setulus nurani.
Kota adalah
kesibukan sendiri. Cahaya purnama sudah tak terlihat lagi. Diganti cahaya HP
dan televise
Kami saksikan
purnama berduka lara
Yogya, September
2012
Doa
Seorang Penyair
Permohonan apa
yang musti aku haturkan padamu? Selain memintamu mengirimkan pohon kata yang
berakar kuat. Berdaun lebat. Dan berbuah banyak. Sebanyak nikmat-Mu
Dan aku
memintamu pula, menjadi sukma di setiap kata. Menjadi ruh di seluruh makna.
Menjadi tulang di saban rima. Menjadi segala dari segala resiko.
Aku pun
berlindung dari godaan kata yang linglung
Bantul, 2012
Diberi
Pohon, Dibuat Memohon
Pada mulanya aku
mengabulkan keinginanmu. Menanam pohon mahoni dekat rumahmu. Bermaksud menjadi
peneduh saat bercinta. Saat bermesra ataupun menyatukan usia. Bermaksud ingin
kujadikan penyanggah rumah kita. Rumah ketika kita berkeluarga dan aku kira
dengan pohon itu cintamu lebih mengakar pula.
Tapi kau malah
mencintai pohon itu. Menjadikan kerajinan dari tangamu. Lalu melupakanku.
Menguburku jauh-jauh dari ingatanmu. Pada mulanya aku mengabulkan keinginanmu.
Memberi pohon tapi kau malah membuat aku memohon. Memohon kembali, sebuah rumah
di kalbumu.
M. Supandi Shalasma: penyair yang tinggal di Sumenep. Puisi-puisinya tersebar diberbagai media, lokal maupun nasional. buku kumpulan puisi komunalnya, Tiga Kepala.
M. Supandi Shalasma: penyair yang tinggal di Sumenep. Puisi-puisinya tersebar diberbagai media, lokal maupun nasional. buku kumpulan puisi komunalnya, Tiga Kepala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar