Perancang sampul: Syaiful Hadjar. |
DERMAGA
laut
menggelitik-gelitik mempelai
dalam
kabut
perahu-perahu
sarat dengan ombak
dan
aku tegak
mencari
bayang-bayangku sendiri
(tak
ada kata-kata bertanda di wajahmu)
laut,
ombak dan aku
menujum
matahari yang gemerlap
mata
kapal berapi-api dan dayungnya
laksana
perwira perkasa
laut,
ombak dan aku
membawa
kemenangan di geladak
di
ujung pagi ada kau
berkibar
tak bertanya.
1982
KEPADA MADURA
1
aku
akan tetap bertanya
tentang
kemurahan wajah-wajah
yang
tenggelam di tanah ini. Lanjut langkahku
menyusuri
debu kapur dengan genggam celurit tajam
di
tangan
terhunus
dari
setiap tatap dan tangis warga
tanahmu
adalah darah dan keringat rakyat
yang
belum mongering. Walau panasmu
telah
menggusur lalat-lalat dan bangkai-bangkai dusta
setiap
kali kuayun
tajam
jiwaku memecah laga
setiap
kali kuayun
dosa-dosa
bersimbah darah
madura
lalu
apa yang akan kau perbuat untukku?
1980
PROLOG
1
dekat
muara ada pohon tumbang
di
samping batu karang; diam tak bertanya
seekor
ikan berkelebat mencari asalnya
2
di
antara pohon siwalan
kunyalakan
tungku impian
berpandang
laut, bersibak dan seakan
melahap
sukmaku
3
siapa
yang datang melintas digantung malam
ketika
aku asik merajut harga diri?
siapa
yang datang dengan tubuh telanjang
membakar
malam dan percakpan bulan?
biarkan
langit nyenyak
biarkan
aku lelah
4
senantiasa
burung-burung berlompatan
di
dahan kenangan, menguntit usiaku
“aku
di dekatmu, manis”, katamu
tiba-tiba
wajahku pucat
burung-burung
yang lain telah mengerubungiku
5
pagi
telah datang
mari
kita jenguk.
1980
Syaf Anton WR, lahir dengan
nama Syaiful Anwar di Sumenep-Madura, 13 Juni 1956. Awal keterlibatannya dalam
dunia sastra dimulai pada 1973 melalui pendidikan otodidak. Pendidikan formal
MAAIN. Selain menulis puisi, sesekali juga menulis cerpen, novellet, novel,
esai, artikel serta featurs dan dimuat di berbagai koran dan majalah, antara
lain: Jawa Pos, Surabaya Post, Karya Darma, Bhirawa, Memo, Eksponen, MM,
Terbit, Jum’at, Sinar Pagi, Berita Yudha, MPA, Fakta, Media, Pelita, Topik,
dll. Sering mengikuti forum sastra, diantaranya, Jambore Puisi 83, Dialog
Sastra Islam, Forum Puisi Inonesia 87 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Temu
Penyair se-Madura, Festival Puisi Jawa Timur, baca puisi di DKS dan MBS, dll. Pernah
menjadi Ketua Organisasi Seni “Sanggar Kembara” di Sumenep. Perhatian pengamat
terhadap karya puisinya, terkumpul dalam buku “Melawan Kucuran Keringat” oleh
Prof. Dr. Suripan Sadi Hutomo (1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar