Gambar sampu: Clara Nugroho (Tiada Mawar Kembar). Desain sampul: Gapus Art |
SONET TENTANG LUKA
biarlah angin terbangkan kagumku
pada mawar pulang
ke rahim dongeng bunga-bunga
kudekap kisah bersama duri dan merahmu
sadar, mabuk wangi
bersemi asa di tajam durimu
kueja merahmu dipeluk taman nestapa
goresan durimu kuak tajam duka
mekar rinduku di percikan merahmu.
Pamekasan, 12 Februari 2005
Purnama
di teori room
dan
selintas senyum menguak pintu hati
tanpa
untai kata
lukis
wajahmu di kedalaman jiwa
yang
sulit dipahami
Purnama
di teori room
dan
selintas senyum penyejuk gersang nurani
mengalirkan
diam pada khusukku
inikah
akhir kehampaan jiwa?
Purnama
di teori room
menghilang
kini, tapi kau dekat di hati
bersama
mentari jemput rembulan
Hotel
Cendana, Surabaya, 8-12 Desember 2005
BANGKAI DI RINTIK GERIMIS
setetes darah yang kau
kirim
tak cukup mengoyak jiwaku
lebih dari kenangan: jubah
putihmu
berkibar dalam penggalan
sejarahku membayang
pada kolopak ingatku,
didera rintik gerimis
seharusnya saat seperti
ini aku tak jauh
dari sisimu, dipisahkan
jarak
dan pandangan. burung
gereja
bersenda gurau di luar
kamarku. mentari
bersinar, lenyap disapu
kabut liar
di depanku sepenggal sajak
kenangan
tentang senyummu belum
rampung
sekian lama kuagungkan
di kelopak hatimu
akulah bangkai
.
Pamekasan, 28 Februari 2006
Muhammad Tauhed Supratman, lahir di Pamekasan, 27 Nopember l970.
Alumnus Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Univesitas Madura,
Pamekasan ini menulis puisi, menggunakan
bahasa Indonesia dan bahasa Madura.
Karya-karyanya dipublikasikan di: Jawa Pos, Karya Darma, Mimbar Pembangunan
Agama, Mingguan Guru, Aula, Radar Madura, Surya, Surabaya Post, Kidung, Bende (Surabaya), Simponi, Inti Jaya,
Kompas (Jakarta), Suara Muhammadiyah (Yogjakarta), Sahabat Pena (Bandung),
dan sebagainga. Alumni Lembaga
Jurnalistik Mandiri Jakarta 1993, Spesialisasi ilmu Kewartawanan. S2
diselesaikan tahun 2010 di Universitas Islam Malang. Kumpulan
sajaknya bersama penyair lain: “Puisi
Rakyat Merdeka” (Grasindo
dan Ranesi, 2003), “Duka Aceh Duka Bersama” (Logung Pustaka dan
Dewan Kesenian Jawa Timur, Februari
2005), “Dari Are’ Lancor Ke
Hati Rencong” (Pustaka Indecs, Pamekasan, Maret 2005), “Malsasa 2005”. (Surabaya: Alfa
Media dan Forum Sastra Bersama, Desember 2005), “Nemor Kara” (Antologi Puisi Modern Berbahasa Madura,
Departemen Pendidikan Nasional, Balai Bahasa Surabaya: Oktober 2006), “Pamekasan di Mata Penyair”(Dewan
Kesenian Pamekasan, Pamekasan: Januari 2007), “Surabaya 714” (Surabaya: Forum Sastra Bersama Surabaya dan
Taman Budaya Jawa Timur, Juli 2007). “Wanita
Yang Membawa Kupu-Kupu” (Komite Sastra Dewan Kesenian Sumenep dan
Sanggar Lentera STKIP Sumenep, 2009), “Malsabaru 2011” (Malam Sastra
Bagi Guru), 2011 (Surabaya: Forum Sastra Bersama Surabaya, UPT Pendidikan dan
Kesenian Dinas Pendidikan Provensi Jawa Timur). Pada 4-5 Juni 2003 mengikuti Gladi Seni Pertunj Ketua Prodi dan staf pengajar di almamaternya itu rajin
mengkoleksi sastra lisan (Pantun Madura) sebagai koleksi di perpustakaan
pribadinya. Kini tinggal di Jl. Jembatan Serang 3, Tanjung, Pademawu,
Pamekasan, Madura, 69381. E-mail: tauhed27@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar