Sumber: sea, Heprasyana Painting |
RASNANDA
kau tuangkan segelas sepi pada
puisi
kau lukis matahari di musim semi
kubaca pada diriku sebagai rindu
karena cinta pada dirimu tak
mengenal waktu
PERJAMUAN KEDUA
:Cita Suci Rasnanda
:Cita Suci Rasnanda
di perjamuan kedua
kita saling melempar kata
kita saling melempar kata
kau seperti penyair yang tenggelam
dalam lautan kata
yang ombaknya sendiri kau cipta
ELEGI YANG GAGAL
:Cita Suci Rasnanda
hanya sajakmu yang bisa kubaca
sajak yang lain hanyalah permainan
kata-kata
sajakmu tak bohong
meski kau sering di ruang kosong
sajakmu takkan mati
meski sunyi selalu menghantui
burung gagak hanyalah sebuah diksi
atau kata lain dari mimpi
kain kafan jadi hitam
putihnya hilang dalam sajakmu yang
suci
kata-kata tidak punah
dan aku masih bisa membacanya
SAJAK MALAM
dalam sajak malam
kata-kata tertidur pulas
sebatang bulan yang kau tanam
mencari akar yang hilang
MONOLOG SEORANG PENYAIR
pada laut sunyimu
aku ingin jadi puisi
kucipta kata dari bening matamu
TEKA-TEKI MALAM
aku bukan seperti malam yang kau pikirkan
malam yang memahat rindu dengan
waktu
malam yang merayap di celah-celah
almanak
malam hanyalah teka-teki
yang tidur di setiap arloji
aku tidak tercipta dari kegelapan
aku malam yang lahir dari malamku
sendiri
KAMPUNG HALAMAN
tak ada yang terkenang selain
kampung halaman
kampung halaman memberiku banyak
kenangan
aku ingat masa lalu
bermain air di kali, menangkap
kupu-kupu,
dan membuat mainan dari koran yang
lusuh
aku ingin kembali ke kampung
halaman
mencium tanah kelahiran
tanah yang terkenang dalam kenangan
MALAM
bagaimana membuat malam jadi
sempurna
bulan hilang dengan sinarnya
entah kemana!
aku hanyalah kunang-kunang
yang memiliki sedikit cahaya
dan tidak begitu mengerti tentang
arti dari sebuah kegelapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar