Black and White. Sumber : Pinterest. |
Kaidah Burung
Merpati
Sayap burung merpati
Terbang di antara bait mimpi
Mendayu hembusan angin
Tersipu belaian luka
Dia
Adalah wajah para penyair
Bertapa di bawah langit
Menyabda mendung menjelma hujan
Dia
Adalah haluan para pendeta
Meratap ranting pepohonan yang
Kering dan kacau
Dia
Adalah penikmat setiap musim
Yogyakarta, 2013
Tangisan Bumi
Hari-hari tampak silau
Sinar matahari menjelma bumi
Pepohonan kering dan gersang
Keajaiban tak lagi ada
Barisan malaikat bernyanyi:
Dunia ini indah sekali
Dengan beribu-ribu kemewahan
Padahal hamba tertusuk duri
Keji
Janji-janji tak ditepati
Melahirkan kebencian
Menumpahkan penghianatan
Tanah-tanah pun menangis tanpa
air mata
Berharap hujan menjadi mata
airnya
Yogyakarta, 2015
Do'a Burung-Burung
Burung-burung bernyanyi
Merenung butiran mimpi
Di antara keringnya pucuk
dedaunan
Berharap benih kan ditanam
Jangkrik-jangkrik tertidur
pulas
Sebelum bayangan gelap datang
Sang penyelamat masih sembunyi
Di antara asa dan abdi
Burung-burung terus bernyanyi
Menunggu pergantian musim
Yogyakara, 2015
Ali Munir S, lahir pada
tahun 1994 di Sumenep Madura. Sekarang mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Buku antologi puisinya berjudul “Jiwa yang Terlepas” (Ganding Pustaka) dan “Anak Pulau” (Nahima
Press). Penulis bisa dihubungi lewat:
E-mail: alimunir707@gmail.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar