Thomas Cole, Painting, Oil On Canvas, Artistic, Nature. Diambil dari Google. |
Setelah Kau
Dicintai Tanah
-alm KH. A.
Warits I
setelah
kau dicintai tanah
tak
ada yang mesti ditanyai, selain angin yang tak ingin beranjak
dari
tubuh pohon-pohon menjelma kesunyian
rintik
hujan adalah tanda, bahwa jejak akan tiada
tapi
bukan dengan senyummu, Kyai!
setelah
kau dicintai tanah
langit
menangis, kurasakan kesdihan bumi
lebih
miris dari ritmis
kusaksikan
bibir daun-daun bergetar,
mengirim
tahmid dengan dzikir yang sembunyi
juga
batu-batu melepuh di sampingmu
mungkin
ia rindu sebagaimana aku, sebagaimana waktu berlalu
Februari,
2014
Ziarah Kembang
Luka
-alm KH. A.
Warits I
aku
tahu, orang-orang yang datang
menghampiri
leher kuburmu
ia
membawa kembang luka yang dibungkus dalam daun doa
ribuan
santri mengaji, lalu memasuki tubuhnya sendiri
dengan
sajadahnya masing-masing terbang ke angkasa
mencari
engkau di sana
mereka
terbang tanpa takut membuka pintu langit
sambil
menyetir jiwanya masing-masing
aku
tahu, orang-orang yang datang ke rumahmu
ia
mengaji dengan ayat-ayat kehilangan
aku
pun mereguk kesepianku sendiri
berharap
sepiku menghampirimu
dan
memelukmu
aku
tahu, barangkali engkau telah membangun
pesantren lain di sana
yang
lebih megah dari sebelumnya dengan santri-santri berjubah putih
yang
memiliki hati putih, jiwa putih serta ketakziman yang juga putih
aku
tahu, orang-orang yang datang ke sampingmu mendekap ruhmu
membawa
kembang luka yang dibungkus dalam airmata kuna.
Februari,
2014
Subaidi
Pratama,
lahir di Sumenep, 11 Juni 1992. Bergiat di komunitas diskusi Sastra “Malam
Reboan”. Puisinya pernah dimuat di berbagai media. an terbit dalam buku
bersama, ’Festival Bulan Purnama’ (Trowulan Mojokerto 2010). Mahasiswa Unitri
Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar