Di pantai harapan
nelayan dibawa lari oleh ikan
seperti perahu
dibawa angin pada layar
dan maut ditulis
pada riak gelombang
Wahai adakah engkau
pandang gelombang itu sebagai anak mambang
yang begitu sigap
akan menenggelamkan
Wahai arus yang
datang
kabarkan
penderitaan ini pada kampung halaman
pada seorang
perempuan yang menungguku pulang
Bahwa aku sudah
menang melawan perih dari ketabahan
2013
SAJAK TENTANG MAWAR
“Kau akan terluka
jika menyentuhku” katanya pada suatu hari
menjelang matahari
akan meninggi
kau tangkap isyarat
itu dari kemurungan wajahnya
lalu kau pun
berhati-hati seperti memang ada duri yang tersembunyi
Perlahan kau sentuh
batangnya seketika rekah kelopaknya
seperti meminta
ciuman pertama dari cahaya samsu yang telah purba
sungguh adakah luka
bila cinta telah menjelma telaga
dan bunga
menyeberbak harumnya?
Di atas keranjang
yang dilapisi seprai
ia bermimpi tentang
kupu-kupu yang setiap pagi menciumnya
kini
mencampakkannya ke tanah yang basah
2013
TENTANG SURAT CINTA
Di bawah pohon tua
dan di antara samar-samar nada vina
kau tulis sebuah
surat tentang cinta yang keras kepala
juga tentang rasa
rindu yang perihnya sampai ke ujung air mata
Engkau berharap
setelah surat itu
sampai pada seseorang akan mendatangkan hujan
atau semacam hujan
yang bisa mengganti musim kemarau
Tapi ini adalah
sebuah surat cinta yang sangat ringkas
tentang kalbu yang
panas
juga tentang
kesetiaan pohon kaktus di padang-padang ganas
Ini hanya terjadi
dalam suratmu yang entah kapan pos itu
akan sampai pada
alamat yang di tuju
-Aku
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar