Lukisan karya Claude Monet. Diambil dari Google. |
Mazmur Malam
Hari
apa
yang dirasakan api
ketika
harus membakar dirinya sendiri?
barangkali
hanya kepasrahan
seperti
juga bebintang yang tak pernah tahu
untuk
apa ia terasingkan di langit.
dalam
bulan telanjang
ingin
kuberjalan sendirian
mencari
di mana Engkau bersedia
membuka
pintu
untukku
jangan
biarkan aku terbakar api
atau
terasingkan di langit
sebelum
tahu labirin mana tempat berpulang
Dunia
Kecil, 24-02-14
Berjalan ke Arah
Gelap
dalam
dirimu hidup satu perempuan yang tak kukenal
bahkan
aku tak pernah berjumpa dengannya di dalam hatimu
ia
pandai bersembunyi
dan
engkau selalu menganggapnya telah mati
tetapi
aku tahu ia tak lelah berusaha
membatalan
rencana yang telah kita sepakati
saat
kau habiskan waktu bersamaku
di
kedalaman lautmu, ia diam-diam membangun istana surge
dan
menutup seribu pintunya untukku
di
taman kecil kita,
ketika
pagi menjatuhkan matahari ke dalam gelas kopi
kita
menyeduh sampai candu
rindu
yang menggumpai berlepasan dari tubuh serupa debu
kita
segera menyatu, kalau perempuan itu tak datang
dari
rimbun mawar berduri
ia
melangkah gontai meminta dikasihani
perempuan
itu,
kini
aku tahu.
dia
yang sering lewat dalam buku puisimu
pernah
kau tulis namanya dalam batu pualam yang hilang
sering
bersanding dengan rembulan
pada
langitmu yang kini tetap biru; utuh
pada
perempuan itu, aku menemukan namamu
selalu
berloncatan di antara rumbai rambutnya
perempuan
yang menurutmu telah mati
di
dalam hatimu, akulah yang selalu datang dan pergi
menyeduh
kopi atau meerenungi puisi
rebah
dan beristirahat
juga
berlari dari sunyi api
semenjak
perempuan itu tak kujumpai
debu
tak henti mengotori
malam-malam
kita jadi gelap
denyar
lampu mulai lamur, padahal kita tak pernah alpa
mensucikan
cinta yang karat usia.
Dunia
Kecil, 01-08-14
Tembang Luka
Bunga-Bunga
bunga-bunga
yang tak lagi cantik dan menarik
tumbuh
menjadi benih luka sepanjang halaman rumah
kumbang-kumbang
jalang merayu seribu harapan
tetapi
pergi sebelum cinta mekar di sekujur badan
alangkah
indah menjadi bunga kertas dalam diorama
tak
perlu dihisap madunya
tidak
layu walau menua
bunga-bunga
yang tak lagi cantik dan menarik
tak
busa berpura-pura meminjam sayap dewi bulan
supaya
kelihtan menwan
Dunia
Kecil, 18-03-14
Melarung Dua
Ingatan
ke
mana gelap pikiranmu berjalan?
mengukur seberapa panjang perlintasan
kenangan
j uga menghitung timbunan daun di badan
ke
dalam bulan-bulan karam itulah, masa lalu
pulang
hilang
melebur
dalam kesementaraan
azimat
runtuh cair did eras kali
membawa
ingatan orang-orang
biar
kenangan tak melelahkan tiap sirip pikiran
padang
awh yang selalu basah
akan
menyambut kepulangan kita
dari
upacara
seperti
dada ibu yang memelukmu setelah sampai
dari
negeri terjauh
Dunia
Kecil, 17-07-14
Nurul Ilmi
El-Banna, lahir
di Sumenep, 21 Januari 1993. Mahasiwa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Puisinya dimuat di berbagai media local dan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar