Perempuan Ini
Kesepian
mengetuk-ngetuk dadaku begitu nyaring
Rupanya ingin merenggut waktu sibukku
Bukan lantaran lelakiku ingin dibelai
Atau anakku minta disusui
Atau setumpuk pekerjaan kantor di meja
Rupanya ingin merenggut waktu sibukku
Bukan lantaran lelakiku ingin dibelai
Atau anakku minta disusui
Atau setumpuk pekerjaan kantor di meja
Tapi
jemu yang akut ikut menggoda kepalaku
Untuk melompat dari dunia kini
Dunia keperempuanan yang menuntut tenaga
Juga hati.
Sedang lelaki hanya punya satu ukuran, bekerja
Untuk melompat dari dunia kini
Dunia keperempuanan yang menuntut tenaga
Juga hati.
Sedang lelaki hanya punya satu ukuran, bekerja
Manakah
yang terbaik, jika perempuan yang bekerja
ingin jeda sebentar saja.
Bukan berarti perempuan tak punya kekuatan
Tapi hanya ingin menghitung sisa waktu untuknya
ingin jeda sebentar saja.
Bukan berarti perempuan tak punya kekuatan
Tapi hanya ingin menghitung sisa waktu untuknya
Desember
2009
Perempuan Perkasa
Mencangkul
angan terserak
Pada pelepah mati
Di tanah-tanah retak
Melepuh terpanggang matahari
Pada pelepah mati
Di tanah-tanah retak
Melepuh terpanggang matahari
Demi
detak waktu bergegas
Perempuan menanam perih
Sambil menelan keringat jerih
Menumpu sabar menanti tunas
Perempuan menanam perih
Sambil menelan keringat jerih
Menumpu sabar menanti tunas
Pada
tanda-tanda zaman
Saat pria memakai kebaya
Perempuan memanggul beban
Payungi pria tak berdaya
Saat pria memakai kebaya
Perempuan memanggul beban
Payungi pria tak berdaya
Serupa
tuan lindungi hamba sahaya
Lalu dogma ada di mana
Lalu dogma ada di mana
Mei
, 2009
Perempuan Senja
Perempuan
senja termangu letih
Menghitung masa di helai putih
Bercermin pada mata laut
menjejak kerutmerut
di wajah bulan yang membungkus
rindu di balik kerudung hijau pupus
Menghitung masa di helai putih
Bercermin pada mata laut
menjejak kerutmerut
di wajah bulan yang membungkus
rindu di balik kerudung hijau pupus
bertanya
tentang cinta yang dulu
pernah memberinya pelangi
pernah memberinya pelangi
Perempuan
senja bangkit mencari cintanya
Yang masih ranum dan kenyal
Lalu ia temukan prasasti tertulis
“di sini ada cinta purba”
Yang masih ranum dan kenyal
Lalu ia temukan prasasti tertulis
“di sini ada cinta purba”
Juni
2009
Perempuan Berkerudung
Di
wajah laut kulihat bulan sedang manis
Terbitkan jejak pantai menantang gerimis
Terbitkan jejak pantai menantang gerimis
Pasir-pasirnya
adalah seluruh getar
Menelusuri tubuh senja di selasar
Menelusuri tubuh senja di selasar
Lalu
meninggalkan bayang-bayang
Ketika rindu mengamuk begitu berang
Ketika rindu mengamuk begitu berang
Pada
sunyi yang kian menipis
Do’aku adalah bibir gemetar menerima ciumMu
Lalu kusembunyikan rindu di balik kerudungku
Do’aku adalah bibir gemetar menerima ciumMu
Lalu kusembunyikan rindu di balik kerudungku
Yang
terbuat dari bungkus bulan yang sedang matang
1
Juli 2009
Ziarah Tubuh Perempuan
Tubuhku
bukan wilayah terlarang
Yang belum kau ziarahi
Di sipit bulan kau bermata jalang
Mencari wilayah sedahi
Yang belum kau ziarahi
Di sipit bulan kau bermata jalang
Mencari wilayah sedahi
Padahal
di sana ada wilayah terlarang
Untuk kau singgahi
Maka ziarahi tubuhku sekarang
Sebelum kokok menjelang
Untuk kau singgahi
Maka ziarahi tubuhku sekarang
Sebelum kokok menjelang
Juni
2009
Weni
Suryandari: Perempuan berdarah asli Sumenep,
lahir di Surabaya 4 Februari. Sehari-harinya ia bekerja sebagai guru Bahasa
Inggris di SD Generasi Azkia, Bojongkulur, Bogor.
Menulis baginya adalah laksana mengalirkan
seluruh kegelisahan yang tak bisa dibahasakan secara lisan. Dua pertiga waktu
yang ada dalam satu hari dipergunakan untuk profesinya sebagai guru dengan
segala aktivitas yang mewajibkannya secara profesi. Sisa waktu yang ada
kemudian dipakainya untuk menulis, baik cerpen ataupun puisi. KABIN PATEH
adalah sebuah buku kumpulan cerpen pertamanya yang diterbitkan oleh QAF Books,
2013. Penulis pernah memenangkan kategori terpuji dalam sebuah sayembara
novelet di Tabloid Nyata tahun 2008, lewat judul “Kesetiaan Seorang Sri”. Karya
cerpennya juga termuat dalam Antologi Cerpen Tinta Wanita 24 Sauh (Esensi
Erlangga). Karya-karya cerpen lainnya terbit di berbagai media cetak, seperti
Suara Karya, Majalah Kartini, Tabloid Masjid Nusantara, Tabloid Nova, Jurnal
Nasional, dll. Selain itu penulis juga telah menerbitkan beberapa buku antologi
puisi, antara lain: Merah Yang Meremah (2010), Perempuan dalam Sajak (2010),
Kartini 2012 (2012), Antologi Angkatan Kosong-kosong (Dewan Kesenian Tegal,
2011), Kitab Radja dan Ratoe Alit (KKK, 2011), dan Beranda Senja (2010). Cerpen
dan Puisinya juga termuat dalam Antologi 3 Tahun Komunitas Sastra Reboan (2010)
dan Cinta Gugat (Antologi Puisi Sastra Reboan, 2013)[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar