RINTIHAN JIWA
lembaran hari-harimu
selalu mengisahkan tentang kerunyaman
Negeri ini, hingga Bapak-Bapak
kita tak kuasa membacanya
atau…
memang sengaja tak mau baca.
sejuta jiwa yang merintih menadahkan tangan
diiringi banjir air mata
yang mengalir di bawah sepatu
kesewenang-wenangan penguasa,
tak lagi terdengar dan terlihat,
sebab, udara Negeri ini pengap.
kami cuma ingin berkata
beri kesempatan kami bersuara,
bahwa keadilan, hak asasi
demokrasi hanyalah
fatamorgana belaka.
Sumenep, 1997
KAKI LANGIT
Di teluk talongo ini, aku
Persembahkan sebuah kata sendu
Sebagai lukisan hati yang sedang pilu
Lantaran antara kau dan aku
Tak kunjung bersatu
Karena di putih matamu tak ada aku
Birunya langit tak mampu
Menghapus bercak merah dalam dada
Sebab hembusan bayu segara tak bisa
Mengusir lara yang telah menjelma luka.
Kau adalah kau
Aku adalah aku
Di antara kita tak mungkin bersua.
Teluk Talango, 2001
A.Tirmidzi Mas’ud, Lahir di Sumenep 17 mei 1977.
Pendidikannya Sejak MI (setara SD) sampai perguruan tinggi ia tempuh di kota
kelahirannya, tamat tahun 2004. Aktif di IPNU sebagai pengurus ANCAB Gapura
(1992-1995), Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Madura “AMPERA” (1998). Menjabat
sebagai sekretaris majalah CITA STIKA (1997-1998). Pendiri sekaligus Ketum
Pusat Istighatsah Jum’at Manis Sumenep Madura (1999-sekarang). Kepala sekolah
di SMA Pesantren Al-In’am Madura (2003-2008, 2010-2015). Pembina sanggar
Conglet (2005-sekarang). Saat ini ia juga tercatat sebagai sekretaris umum DPD
NASDEM kab. Sumenep. Dll. Riwayat kepenulisannya di mulai sejak di bangku
Madrasah Tsanawiyah NASA Sumenep.
Sumber: http://buletinsajak.blogspot.com/2011/04/siulan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar