ditulis pada tahun 2005 s/d 2011
Malam tanpa
Bulan
kuarungi malam tanpa bulan
meski jalan tak tampak ada
gelap gulita, terasa tubuhku hilang dalam sepi
terkubur sunyi berselimut mimpi
angin menyapa tubuhku yang telanjang
tanpa sehelai benang pun lekat pada tubuhku terbentang
sesekali berharap dirimu datang dalam peluk rinduku
menghangatkan gelisahku membara
nafasku sesak membeku hingga tubuh menggigil
barangkali aku butuh api untuk membakar sampah
biar nafasku lepas dan tersalurkan
Yogyakarta
Daun Membiru
wajahmu tak pernah kutemukan sebelumnya
daundaun itu membiru
melipat diri
seperti kaligrafi di bibirmu
Yogyakarta
Kau Datang dan
Pergi
kau datang dan pergi
tanpa kau sadari bahwa kau akan mati
Yogyakarta
Sepotong Aksara
sepotong aksara
sepotong wajahmu di jendela
-membuka tirai cakrawala
Sumenep
Tidak ada komentar:
Posting Komentar