Pengantin Tandu
lulurilah tubuh kami dengan serpihan
batu kapurmu
kemenyan dupa bedak hingga ngengat
keringat
tak mennyeruak ke balik kelambu
pernikahan
tempat kami bersanding mengubur ingkar
di kolong ranjang
tempat kami berbagi rahasia antara
berbanjar maupun tidur
hingga kesia-sian umur terkubur
araklah harum tubuh kami dalam
iringan tetembuhan-
lengking saronen, lenggang penari,
pengantin tandu, hingga
tuntas tangis, runcing bayang tak pernah
lekang
lukai tapak pijak kaki. Dan bentangkan,
terbentanglah jalan penuh semak
oleh iringan syahdu doa para pengiring
meski luka-lungkrah harus kami tanggung
lantaran bapak-ibu kami tak pernah rela
biarkan kami saling pandang
mengulum senyum di atas tikar daun
lontar
bertukar rahasia tanpa harus ingkar
Tepi Kali Bedog 2010
Puisi ini diketik ulang oleh Haryono Nur Kholis dari Antologi Puisi Dzikir Pengantin Taman Sare (Bawah Pohon
Publishing, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar