Beberapa Puisi dalam Antologi Puisi
Surat Putih – Penyair Perempuan (Mei
2001) #1
Metamorfosa
Pada langit, pada bumi, pada
matahari
Aku alamatkan puisiku
Pada gelombang, pada sungai, pada
samudera
Aku hanyutkan cintaku
Pada senja, pada purnama, pada
bianglala
Aku tuliskan rinduku
Pada rindu, pada cinta, pada puisi
Aku menjadi debu dan duri
Padamu aku hidup dan kembali
1999
Gelombang
Mengabur
Gelombang mengabur di alismu
Ketika kecupan-kecupan itu
menghambur
Dari semesta rindu
Dan keti terbentur pada dinding
angin
Yang begitu dingin
Mengantarkan setiap tetesan salju
Yang menetes dari rumah-rumah kita
Yang membentang dari kemurnia
desember kita
Ah, bila bibirmu adalah gerimis
hujan
Senja adalah reruntuhan bayangan
1997
Dinding
Hujan
Ombak dan gelombang
Terkapar dilantarkan kemarau
Diikuti suara yang bertaburan dari
dinding hujan
Yang mengalir menjadi puisi
Berputar mengelilingi matahari
Sampai laut dalam buncahan seribu
duri
1999
Maftuhah
Jakfar,
lahir di Batu Putih, Sumenep, Madura, 15 Desember 1975. Alumnus Pondok
Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep. Menampatkan Pendidikan Akhir di IIQ (Institut
Ilmu Al-Qur’an) Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam. Menulis
Puisi sejak duduk Di Madrasah Aliyah. Beberapa puisinya dimuat di Repulika, Surabaya Post, PIkiran Rakyat,
Annida, Mitra Dialog, dan lain-lain. Puisinya juga termaktub dalam beberapa
antologi bersama: Malam Seribu Bulan (1993), Tetesan Nurani (1994), Tanah Kelahiran (1994), Nuansa Diam (1995), dan Gelanggang di Luar Pusaran (1999).
Kumpilan Puisi Tunggalnya: Lubuk Laut (1995).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar