LAGU IKAN ASIN
:Ultima volta,
gorky!
di daratan:
seseorang merasa kemalangan manusia adalah sesuatu di masa lalu. nasib buruk
yang berhamburan menutupi langitlangit kamar. hingga badai tak dapat di cegah,
angin marah gelisah, orangorang berhayal menjadi barbosa di buritan kapal. tapi
kematian mengikuti pelanpelan dengan langkah pasti. "waktu yang berlepasan
setajam belati". di daratan kau tak melakukan apapun selain membatu.
lantas kemarin,
hari ini sama saja bahayanya. di daratan; kita adalah ikanikan yang malang.
menciumi kemarau dengan janjijanji kematian yang jelas. serupa jalanjalan
cahaya di tiang petromak; matahari terjatuh. memeram mimpimimpi sebagai ilusi.
dan masa lalu menulisnya sebagai puisi.
dimana akan
kita cari kematian? tak ada kematian dalam kamusku, apalagi yang ke dua. sebab
ia hanya di darat menulis nasibnya. di darat; tempat orangorang sawi menguliti
batok kepala tamannya, kemudian mengalungkannya sebagai takdir.
di daratan: kematian di ulang sebagai dendam. seperti puisi.
di daratan: kematian di ulang sebagai dendam. seperti puisi.
Sumenep 2010
MAKAN MALAM
BERSAMA AYAH
:Munir!
Gumpalan tanah
adalah rumahnya. Seperti siang yang panjang. Berkisah tentang kehidupan yang
sesungguhnya; tentang apakah yang mereka mimpikan? Beritaberita yang tak
berpihak terus saja menjadi kanakkanak nakal, menghilangkan tubuhnya pada
aspal, senja dan stasiun: dimana kita pernah menguburkan munir.
Di atas meja,
malam terhidang bersama kesedihan. Seperti mengantar kakek ke kuburan. Membawa
gumpalan tanah yang sama. Membawa sebuah Koran dan nasi bungkus.
Di jalanan,
kaki tentara berkisah tentang pemerintahan yang korup dan otoriter,
jaringjaring bahasa yang satu arah –sepeda, becak, pejalan kaki di larang
melintas! Mobilmobil berlarian menembus jalanan. Senapan memuntahkan beribu
jarum di jantung negeri. Bapak kembali tersedak duriduri ikan. Di mintanya aku
memukul punggungnya, seperti memukul beduk saat maghrib tiba.
Di atas meja,
batangbatang padi tumbang mencium tanah, seperti diriku yang sedih
mengenangnya:
Munir!
Sumenep 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar