Sumber: lukisan abstrak |
SAJAK TULANG BELULANG
hanya
tinggal tulangku yang belum retak
di
musim itu
saat
matahari terik memanggang seluruh nafas dan sisa liur di tenggorokan
kau
masih aja berdesakan mengikuti apa kata angin.
padahal
sebentar lagi badai, namun kau bersikukuh menginginkan waktu itu menjadi salju
apa
kau tahu, setiap lekuk ukir yang kau baca sebagai pertanda itu adalah
kegeglisahan yang sengaja ku tulis dalam wujud lukisan?
tulangku
mungkin sudah baja
kau
tempa, kau lumasi
kaku
Sumenep,
2010
SAJAK TULANG BELULANG 2
perempuanku,
aku
lelah mebaca serat di mata awan yang nanar itu, selalu jika kita buka lembaran
demi lembarannya, yang terlihat hanya pertikaian dengan segala macam
bengis yang tak kunjung reda. aku bingung dengan cara palagi semua akan
berakhir.
konon
kau adalah rusukku,
di
tanah tak berakar yang banyak ditumbuhi pohonan,
matamu
siluet menggariskan lengkung pelangi
Sumenep,
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar