RACHEL CORRIE
kotamu
yang megah kau tinggalkan
memilih
ke surga lewat kota tua. menanggung luka sejarah
;
nyawa hilang sia-sia
anak-anak
dan wanita-wanita berlari diantara desingan
mengungsi dari ketakutannya sendiri
mengungsi dari ketakutannya sendiri
sambil
berurai airmata. darah yang tumpah menjadi doa
brececeran
dimana-mana
hari
itu, depan sebuah rumah
kau
berdiri menentang penggusuran
seketika
tubuhmu redam digilas buldozer
meski
ruhmu terus hidup dan menghadang
darahmu
mengering harum di tanah palestina
abu dari tulangmu diterbangkan angin ke penjuru dunia
abu dari tulangmu diterbangkan angin ke penjuru dunia
menjadi
saksi-prasasti yang terus menagih
; penindasan ini harus dihentikan!
; penindasan ini harus dihentikan!
sementara
namamu abadi pada jalan, kapal dan hatiku
sebagai simbol perlawanan
sebagai simbol perlawanan
Jakarta,
2003/2012
Sofyan RH. Zaid, Lahir di
Sumenep, 08 Januari 1986. Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa,
Guluk-guluk. Sejumlah Media Nasional (cetak atau online) pernah memuat
puisinya. Semisal ; Bali Post, Indopos, Horison, Padang Ekspres, Annida,
Sahabat Pena, Minggu Pagi, Seputar Indonesia, Republika, dan sebagianya. Juga
sejumlah buku antologi bersama. Seperti; Biarkan Aku Meminangmu Dengan Puisi
(EKBT,2006), Empat Amanat Hujan (Dewan Kesenian jakarta, 2010), Negeri Cincin
Api (Lesbumi Jakarta, 2011), Narasi Tembuni (KSI, 2012), Suara 5 Negara
(TuasMedia, 2012 ), Dari Negeri Langit (Negeri Poci, 2014), Dari Sragen
Memandang Indonesia (DKS, 2012), Surat-surat Cinta Untuk KPK (Diva Press,
2012), Bersepeda ke Bulan (HariPuisi Indopos, 2014) , Lentera Sastra II
(antologi puisi 5 negara, 2014) dan sebagainya. Serta beberapa kali memenangkan
sayembara kepenulisan puisi tingkat nasional. Kini sebagai mahasiswa akhir di
Jurusan Falsafah Dan Agama Universitas Paramadina Jakarta, sambil mengasuh
Paramadina Poetry Club dan aktif di Forum Sastra Bekasi. Kontak
sofyanrhzaid@gmail.com +6287 877 513 761
Tidak ada komentar:
Posting Komentar