BEGUNDAL
aku sudah berpaling # tak akan menoleh walau ke
samping
jalan lurus # menanjak terus
sampai dimana tempat # ikan mati dari hatiku melompat
di sana aku samadi # menghukum diri
merajammu dalam harap # melemparmu dari ratap
aku hanya seorang begundal # kau misal dari segala
asal
kau tak akan sabar bersamamaku # seperti sabarnya batu
aku sudah berpaling # kau tak perlu menjadi hening
Bekasi, 2013
CASANOVA
kenanglah aku sebagai lelaki # separuh ruhku matahari
separuhnya lagi engkau # berdiri di ujung kemarau
kelak kau akan tahu # betapa lelakinya aku
aku pun akan mengenangmu # sebagai perempuan tangguh
harta rampasan perangku # melawan takdir yang pilu
setelah itu # kita akan saling menunduk malu
menempuh jalan sunyi # seraya bernyanyi
sampai hati menjadi bulat # serupa telur menetaskan
burung ulat
sayapnya mengepak # terbang menjilat langit sajak
Bekasi, 2013
GAHARU
aroma gaharu # mengingatkan aku pada ibu
menjelang malam # hari tenggelam dalam kelam
ibu yang dimana # aku yang disana
dalam aroma gaharu itu # aku menjumpaimu dengan rindu
Bekasi, 2013
MATA HARAP
barangkali aku terlalu dalam jatuh cinta # sampai tak
sanggup berkata
bahkan untuk sekedar menatap # aku mesti pejamkan mata
harap
mata kaki # mata hati
mata hari # mata mati
beri aku keberanian # dalam ketakutan
berkata sepenggal saja # dari kejujuran rasa
mata kaki # mata hati
mata hari # mata mati
matamu terlampau pisau # menikamku galau
Bekasi, 2013
ZIARAH
dari kubur ke kubur # keakuanku hancur
bunga-bunga kenanga gugur # airmata deras melebur
aku ini siapa? # kau siapa?
siapa tanah # siapa sukma?
aku dihempaskan # lambai daun ke nisan
usiaku luka # darah tumpah
rintih menulis dosa # di kubur basah
baris demi baris # ingatanku giris
ruhku remuk berantakan # dimana-mana berserakan
ada yang tak terungkap # sebab tak sanggup mengucap
dari kubur ke kubur # badanku tanah kapur
madura, 2013
KOTA SERIBU PENYAIR # II
ke kotamu aku kembali datang # seperti bayang-bayang
kota seribu penyair # tiap sudutnya penuh syair
kotamu masih sama seperti dulu # desir angin
mengabarkan rindu
hanya yang berbeda # engkau sudah tiada
aku mengunjungi alun-alun # suaramu masih mengalun
di ujung menara # bintang itu masih cahaya
kopi yang kuteguk # mengantarku pada khusuk
tahun yang lewat di pinggir # menawarkan air
aku berjalan sendiri # di antara sepi menari
memberi salam pada taman # pada lengang jalanan
padamu rinduku tumbuh # seperti pepohon tepian itu
barangkali karena tiadamu # kota ini mulai terasa semu
aku pun bergegas # melanjutkan langkah ke tapal batas
Jogjakarta, 2013
SERIBU BULAN RINDU
sepulangku dari pergi # kau terjaga dari hari
tatapanmu seperti tahu # isyarat rinduku
aku sudah berbadan kenangan # kau adalah bagian
rindu menyalakan seribu bulan # aku menggapai terang
berkilaun
jari jemari mengucur cahaya # begitu juga kulit dan
mata
rindu pada kekasih # rindu yang diberkahi
kembalilah kau tidur # aku masih menggali kubur
untukmu dan untukku # juga bagi wahyu
di luar angin mendesir # di dalam air mengalir
besok pagi-pagi # kita lihat matahari
terbit dari mana # dan tenggelam ke mana
Madura, 2013
KEBEBASAN ABADI
terkadang kita ke hutan # mencari kebebasan
kebebasan pandangan # kebebasan pikiran
betapa mahalnya kebebasan # orang menebusnya dengan
kematian
ada yang pergi ke gua # bertapa puluhan tahun lamanya
mengembara ke mana-mana # tanpa apa-apa
tetapi masih bertanya # kebebasan itu dimana?
aku pun pernah mencari kebebasan pada dirimu #
namun yang kutemu hanya semu
barangkali hanya surga puncak tertinggi # kebebasan
yang abadi
Madura, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar