Di
mana? Di mana semua yang aku tahu? Di mana? Oh, siapa yang tahu tentang diriku?
Siapa yang tahu tentang yang aku tahu? Aku di mana? Aku ingin tahu. Aku ingin
tahu siapa aku dan apa yang terjadi dalam hidupku. Mungkin setiap orang
merasakan apa yang aku rasakan, mungkin juga tidak pernah sama sekali. Rasanya
aku ingin bunuh diri saja. Menghabiskan seluruh hidupku dalam kematian.
Sajak.
Di mana sajak? Di mana kamu? Sajak adalah aku. Aku adalah sajak. Semua yang
terjadi dalam hidupku hari ini adalah sajak. Tetapi di mana kamu? Aku telah
bosan menjalani hidup yang seperti ini tanpa arah dan tujuan. Sajak, tanpa
dirimu aku tak berarti. Tolonglah aku! Apakah aku kurang membaca? Kurasa tidak.
Apakah aku kurang mencintaimu? Apakah aku yang kurang mencintai diriku sendiri?
Atau aku yang kurang mencintai orang lain? Kurasa juga tidak. Sajak, kau bukan
Tuhan namun kamu adalah sebuah jalan menuju cinta. Aku yakin dengan kehadiranmu
hidupku dan dunia ini akan yang selalu damai.
Tuhan…..
Ah, aku selalu bosan dengan diriMu jika aku terus begini. Aku merasa tak
berarti apa-apa. Berbulan-bulan lamanya pikiranku mampet tak mampu menangkap
apa yang terjadi dalam dan di luar diriku. Aku hanya selalu ingin berdoa
kepadaMu sedangkan aku mempunyai kewajiban untuk memikirkan apa yang terjadi di
sekelilingku dengan pikiran. Apakah Kamu menginginkan aku selalu memberontak?
Apakah memang beginilah takdir yang Kamu berikan kepadaku? Ayolah jangan buat
aku selalu berdoa, aku juga ingin seperti kebanyakan orang mampu berbuat dengan
pikirannya. Tuhan, yang aku rasa bisa di dunia ini hanya menulis sajak. Tolong
kembalikan pikiranku seperti sebelumnya agar aku bisa menulis sajak karena
sajak adalah jalan satu-satunya aku memberikan sesuatu kepada orang lain. Demi
diriMu aku tak ingin sebuah penghargaan. Aku tak ingin dihormati. Diasingkan
pun dari dunia ini tak ada masalah. Aku tak butuh surga. Aku hanya ingin
kembali seperti sebelumnya, menulis sajak untuk dunia.
Waktu
yogyakarta yang kacau. 08-10-2009.
Dunia
Absurd, 27 Oktober 2009
CATATAN
KECIL JANUARI 09
1.
Kebanyakan
orang menganggab kata-kata yang puitis dan romantis adalah gombal karena
menggunakan metafora-metafora. Tetapi bagi orang yang tahu, puitis dan romantis
adalah hal lain yakni sebuah pemahaman yang tidak hanya memakai pikiran tetapi
juga perasaan.
2.
Kehidupan
seperti sebuah buku siapa pun boleh membacanya dan mengambil apa yang terdapat
di dalamnya. Setelah itu ia boleh mengingat dan melupakannya sesuai masanya.
3.
Cinta
adalah sebuah prinsip. Jika ada prinsip lain itu tak penting.
4.
Dunia
ini khanyalan, tetapi tidak, ketika kita bisa berbagi sambil minum kopi,
merokok dan ngobrol hal-hal yang tidak penting bagi orang lain.
5.
Telah
banyak yang datang dan pergi. Di antaranya aku hanya bisa mengerti bahwa
begitulah seharusnya. Karena aku takut akan kehilangan.
6.
Bagi
para politikus hidup seperti bermain catur di pagi hari.
7.
Hidup
ini adalah ketidaknormalan seperti Tuhan itu sendiri.
8.
Sebuah
lagu yang aku dengarkan adalah usaha bagaimana memahami gerak pikiran dan
hatiku.
9.
Setiap
orang mempunyai cara bagaimana menyelesaikan masalahnya. Dan aku menyelesaikan
masalahku dengan berpikir dan kerendahan hati yang aku punyai.
10.
Orang
bijak tak akan melupakan janjinya sedangkan orang bodoh tak pernah berjanji
sama sekali.
11.
Sastra
adalah kemanusiaan. Dan pemimpin yang tak menyukainya adalah pemimpin yang buta
mata hatinya.
12.
Menilai
yang baik adalah menilai nilai itu sendiri.
13.
Yang
ditulis seorang penyair adalah sesuatu yang menuju luka atau luka itu sendiri.
14.
Ada
orang mengatakan persoalan hidup adalah persoalan agama. Tetapi bagi diriku
persoalan hidup adalah persoalan hidup. Karena hidup adalah persoalan aku
dengan orang lain. Agama adalah persoalanku dengan Tuhan karena agama adalah
kepercayaan. Jika ada orang yang mengatakan agama telah mengajarkan bagaimana
belajar hidup baik, bagiku orang bisa berbuat baik bukan karena ia beragama.
Orang bisa damai di dunia karena ia mengerti arti kemanusiaannya.
15.
Tuhan
mencipta cinta agar manusia mengerti betapa gilanya Tuhan.
*Dunia
Absurd merupakan blog pribadi penyair Ala Roa yang dikelola sepangjang tahun
2008-2012. Dunia Absurd memiliki pesan: “Dalam kehidupan, kematian yang tak
sempurna adalah karya besar yang jarang orang menemukannya. Sebuah keheningan
yang terdalam dari hati seorang manusia.”
Sedangkan Ala Roa ialah penyair Eksistensialis yang pernah saya kenal,
dan sempat saya jadikan guru. Ia menyebut dirinya dengan : “Aku bukan
siapa-siapa dan bukan apa-apa. Aku bukan penyair atau sastrawan. Aku adalah
manusia biasa seperti juga yang lain. Aku hanya ingin mengungkapkan segala yang
terjadi pada diri atau pada yang lain. Aku merasa hidup dan mati tak akan
pernah bertemu. Namun suatu saat kita pasti akan kembali dan kembali. Di mana
kita tak akan pernah bercerita dengan mulut sendiri sebab kita adalah matahari
yang dibahasakan bunga-bunga.”
Mengenai
tulisan ini, kesemuanya diambil dari: http://alaroa.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar