RAHASIA
dunia
ada pada jalan segala sunyi
mataku menatap matamu
yang itu hanya pada mataku
yang ada rahasia matamu
seperti juga mataku menjelma rahasia
sepotong roti dan segelas anggur merah
atau surga pada lembaran sejarah
namun, ini rahasia
semua rahasia
juga kata cinta yang tak cukup untukmu
yogyakarta, 2008
mataku menatap matamu
yang itu hanya pada mataku
yang ada rahasia matamu
seperti juga mataku menjelma rahasia
sepotong roti dan segelas anggur merah
atau surga pada lembaran sejarah
namun, ini rahasia
semua rahasia
juga kata cinta yang tak cukup untukmu
yogyakarta, 2008
Dunia Absurd*, 10 Juni 2008
AKU DARAH SAJAK
aku
bukan sajak yang ditatap matamu
dan dibaca bibirmu
aku sajak matamu dan bibirmu
dari darahku sendiri
ini bukan jalanmu
jalanku inilah kebahagiaan
kebahagian inilah jalan tuhan
manusia inilah jalanku
sedih luka adalah pengasingan
kebahagiaan yang tak kau punya
kebahagiaan yang menyiksa
pengasingan ke dalam kata ke luar semesta
aku darah sajak
tak akan menetes pada baju dan kain kafan
menetes pada mata dan bibirmu
menetes atas jalan sepanjang jalan
jalan yang mengalirkanku
pada air mata dan basah bibirmu
jika aku ada
aku tak ingin dibaca
aku tak ingin diucapkan
aku ingin mengalir saja menemukan cahaya
pada mata dan bibirmu
pada mata dan bibirku
di antara kelopak layu jiwa-jiwa
jika aku tiada
aku darah sajak
hanya ingin kembali menemui asalusulnya
dalam mata dan bibirmu
dalam mata dan bibirku
sebelum menetes menjadi kata
yogya, 170408
dan dibaca bibirmu
aku sajak matamu dan bibirmu
dari darahku sendiri
ini bukan jalanmu
jalanku inilah kebahagiaan
kebahagian inilah jalan tuhan
manusia inilah jalanku
sedih luka adalah pengasingan
kebahagiaan yang tak kau punya
kebahagiaan yang menyiksa
pengasingan ke dalam kata ke luar semesta
aku darah sajak
tak akan menetes pada baju dan kain kafan
menetes pada mata dan bibirmu
menetes atas jalan sepanjang jalan
jalan yang mengalirkanku
pada air mata dan basah bibirmu
jika aku ada
aku tak ingin dibaca
aku tak ingin diucapkan
aku ingin mengalir saja menemukan cahaya
pada mata dan bibirmu
pada mata dan bibirku
di antara kelopak layu jiwa-jiwa
jika aku tiada
aku darah sajak
hanya ingin kembali menemui asalusulnya
dalam mata dan bibirmu
dalam mata dan bibirku
sebelum menetes menjadi kata
yogya, 170408
Dunia Absurd*, 05 Agustus 2008
ATAS KESEPIAN DAN KELAHIRAN
atas
kesepian aku terlahir
atas kelahiran tentang dunia
di sana bayang-bayang bernyawa
pagi jadi kupukupu
malam jadi kunangkunang
ia kesepian itu menyebar di tubuhku
dunia itu adalah dirimu
atas kesepian aku terlahir
atas kelahiran tentang cinta
di sana rupa-rupa menyatu
waktu jadi rindu
ruang jadi sapa
ia kesepian itu menyebar di tubuhku
cinta itu adalah dirimu
atas kesepian dan kelahiran
aku utuh sebagai dunia
atas kesepian dan kelahiran
aku utuh sebagai cinta
jika dunia luluh lantah
jika cinta hancur lebur
bayang dan rupa
hanyalah ingatan
dan aku akan kembali sepi
seperti sebelum aku mengenalnya
pada rahim ibu yang kekal
tetapi atas kesepian dan kelahiran
aku percaya
bahwa aku ada memang untuknya
yogyakarta, 2008
atas kelahiran tentang dunia
di sana bayang-bayang bernyawa
pagi jadi kupukupu
malam jadi kunangkunang
ia kesepian itu menyebar di tubuhku
dunia itu adalah dirimu
atas kesepian aku terlahir
atas kelahiran tentang cinta
di sana rupa-rupa menyatu
waktu jadi rindu
ruang jadi sapa
ia kesepian itu menyebar di tubuhku
cinta itu adalah dirimu
atas kesepian dan kelahiran
aku utuh sebagai dunia
atas kesepian dan kelahiran
aku utuh sebagai cinta
jika dunia luluh lantah
jika cinta hancur lebur
bayang dan rupa
hanyalah ingatan
dan aku akan kembali sepi
seperti sebelum aku mengenalnya
pada rahim ibu yang kekal
tetapi atas kesepian dan kelahiran
aku percaya
bahwa aku ada memang untuknya
yogyakarta, 2008
Dunia Absurd*, 22 Agustus 2008
KITA
Banyak
orang mengatakan bahwa sejarah tak ada. Banyak orang tak ingin mengenal masa
lalunya. Banyak orang tak ingin mengenang masa kanak-kanaknya. Tetapi aku ingin
kembali menjadi kanak-kanak yang dewasa. Makanya, aku memelukmu, menciummu, dan
kita bermain bersama. Selalu kalau ada waktu. Selalu demi damai, cinta, dan
rindu.
Padamu aku menemukan sebuah dunia yang jujur dan apa adanya. Kita bermain tanpa harus berbohong. Aku lari kau kejar. Kau lari aku kejar. Aku sembunyi kau cari. Kau sembunyi aku cari. Kita saling bertukar dunia. Bertukar banyak hal yang orang tak mengerti tentang kita.
Manusia sepertimu yang lebih kupercayai di dunia ini. Sampai kapanpun. Manusia sepertimu tak mengenal neraka. Manusia sepertimu tak mengenal surga. Surga dan neraka hanya untuk orang-orang yang mengaku baik dan buruk, benar dan salah. Tuhan tak suka kebaikan. Tuhan tak suka keburukan. Tuhan tak suka kebenaran. Tuhan tak suka kesalahan. Tuhan Maha Lucu seperti kita.
Padamu aku menemukan sebuah dunia yang jujur dan apa adanya. Kita bermain tanpa harus berbohong. Aku lari kau kejar. Kau lari aku kejar. Aku sembunyi kau cari. Kau sembunyi aku cari. Kita saling bertukar dunia. Bertukar banyak hal yang orang tak mengerti tentang kita.
Manusia sepertimu yang lebih kupercayai di dunia ini. Sampai kapanpun. Manusia sepertimu tak mengenal neraka. Manusia sepertimu tak mengenal surga. Surga dan neraka hanya untuk orang-orang yang mengaku baik dan buruk, benar dan salah. Tuhan tak suka kebaikan. Tuhan tak suka keburukan. Tuhan tak suka kebenaran. Tuhan tak suka kesalahan. Tuhan Maha Lucu seperti kita.
Dunia Absurd*, 19 Oktober 2008
AKU TAK INGIN MENGUCAPKAN SELAMAT
TINGGAL
;
untuk orang-orang yang pergi
aku tak ingin mengucapkan
selamat tinggal untuk setiap kepergian
aku tak ingin mengucapkan kepergian
padamu yang pergi
selamat datang kehadiran
selamat datang untuk kepergian yang hadir
di sini kepergian mengucapku
mengucap dirimu yang pergi
hadir untuk diriku yang sendiri
di sana mungkin kepergian mengucapmu
mengucap diriku yang pergi
hadir untuk dirimu yang tak sendiri
ini bukan kepergianmu
ini bukan kehadiranku
ini bukan kepergianku
ini bukan kehadiranmu
di antara pensil yang patah dan buku yang terbuka
kau yang pergi adalah cinta
aku melintas jauh ke dalam tubuhmu
tubuh yang jauh sedekat tubuhku
aku pergi jauh dari duniamu
dunia yang jauh sedekat duniaku
pada botol-botol anggur dan kursi yang kosong
aku yang pergi adalah cinta
kau melintas jauh ke dalam tubuhku
tubuh yang jauh tak sedekat tubuhmu
kau pergi jauh dari duniaku
dunia yang jauh tak sedekat duniamu
tak ada tangisan dalam kepergianmu
tak ada tangisan dalam kepergianku
kehadiran air mata yang silih berganti
adalah takdirnya yang abadi
ucapanku dan kepergianmu
bukan kesedihan
ucapanmu dan kepergianku
bukan ketakutan
kita sama-sama tak memilikinya
selain cinta
ini bukan kepergianmu
ini bukan kehadiranku
ini bukan kepergianku
ini bukan kehadiranmu
aku tak ingin mengucapkannya
yogyakarta, 2008
aku tak ingin mengucapkan
selamat tinggal untuk setiap kepergian
aku tak ingin mengucapkan kepergian
padamu yang pergi
selamat datang kehadiran
selamat datang untuk kepergian yang hadir
di sini kepergian mengucapku
mengucap dirimu yang pergi
hadir untuk diriku yang sendiri
di sana mungkin kepergian mengucapmu
mengucap diriku yang pergi
hadir untuk dirimu yang tak sendiri
ini bukan kepergianmu
ini bukan kehadiranku
ini bukan kepergianku
ini bukan kehadiranmu
di antara pensil yang patah dan buku yang terbuka
kau yang pergi adalah cinta
aku melintas jauh ke dalam tubuhmu
tubuh yang jauh sedekat tubuhku
aku pergi jauh dari duniamu
dunia yang jauh sedekat duniaku
pada botol-botol anggur dan kursi yang kosong
aku yang pergi adalah cinta
kau melintas jauh ke dalam tubuhku
tubuh yang jauh tak sedekat tubuhmu
kau pergi jauh dari duniaku
dunia yang jauh tak sedekat duniamu
tak ada tangisan dalam kepergianmu
tak ada tangisan dalam kepergianku
kehadiran air mata yang silih berganti
adalah takdirnya yang abadi
ucapanku dan kepergianmu
bukan kesedihan
ucapanmu dan kepergianku
bukan ketakutan
kita sama-sama tak memilikinya
selain cinta
ini bukan kepergianmu
ini bukan kehadiranku
ini bukan kepergianku
ini bukan kehadiranmu
aku tak ingin mengucapkannya
yogyakarta, 2008
Dunia Absurd*, 03 November 2008
SELALU SETIA PADA YANG BISU
:farah
apa yang aku lihat dan rasakan tak punya bahasa
apa yang aku bahasakan itulah yang bisu
tubuh rahasia yang menggoda
rahasia sebuah waktu
menggoda rahasiaku
meski ada mimpi aku tak percaya
setiap tempat itulah mimpiku
tubuh segala impian tentang dirimu
pengembaraanku dan bayanganku
menyusuri jatung setiap yang kutahu
meski beratus hari aku bermimpi
keluar dari tidur dan jaga
mencari impian-impianku
bahasa kian tak nyata untuk dirimu
mimpi selalu aku rindu
beratus hari dalam diriku tentang dirimu
aku tak melihat dan merasakan bahasa
hanya dirimu yang bisu
bisu dirimu pada diriku dalam waktu
menari di tengah angkasa
di tengah lagu yang tak jelas dari mana
di mana kebisuan itu dan kebisuanku
di mana bahasa itu dan bahasaku
kesabaran adalah menunggu
menunggu untuk mengerti
bahwa yang ada tak hanya sunyi
aku tak melihat dan merasakan bahasa
di dunia memang bukan hanya cinta
namun aku masih selalu setia
yogyakarta, 2008
apa yang aku lihat dan rasakan tak punya bahasa
apa yang aku bahasakan itulah yang bisu
tubuh rahasia yang menggoda
rahasia sebuah waktu
menggoda rahasiaku
meski ada mimpi aku tak percaya
setiap tempat itulah mimpiku
tubuh segala impian tentang dirimu
pengembaraanku dan bayanganku
menyusuri jatung setiap yang kutahu
meski beratus hari aku bermimpi
keluar dari tidur dan jaga
mencari impian-impianku
bahasa kian tak nyata untuk dirimu
mimpi selalu aku rindu
beratus hari dalam diriku tentang dirimu
aku tak melihat dan merasakan bahasa
hanya dirimu yang bisu
bisu dirimu pada diriku dalam waktu
menari di tengah angkasa
di tengah lagu yang tak jelas dari mana
di mana kebisuan itu dan kebisuanku
di mana bahasa itu dan bahasaku
kesabaran adalah menunggu
menunggu untuk mengerti
bahwa yang ada tak hanya sunyi
aku tak melihat dan merasakan bahasa
di dunia memang bukan hanya cinta
namun aku masih selalu setia
yogyakarta, 2008
KESENDIRIAN
tak
ada yang menziarahi sajakku
di setiap musim yang terluka
tak ada sajak yang menziarahiku
di setiap lorong yang kuminta
aku merasa sendiri
dalam setiap tetes tinta
sendiri jauh dari semesta
sajakku juga sendiri
dalam menentukan suara
sendiri menjadi dirinya
yogyakarta, 2008
di setiap musim yang terluka
tak ada sajak yang menziarahiku
di setiap lorong yang kuminta
aku merasa sendiri
dalam setiap tetes tinta
sendiri jauh dari semesta
sajakku juga sendiri
dalam menentukan suara
sendiri menjadi dirinya
yogyakarta, 2008
*Dunia
Absurd merupakan blog pribadi penyair Ala Roa yang dikelola sepangjang tahun
2008-2012. Dunia Absurd memiliki pesan: “Dalam kehidupan, kematian yang tak
sempurna adalah karya besar yang jarang orang menemukannya. Sebuah keheningan
yang terdalam dari hati seorang manusia.”
Sedangkan Ala Roa ialah penyair Eksistensialis yang pernah saya kenal,
dan sempat saya jadikan guru. Ia menyebut dirinya dengan : “Aku bukan
siapa-siapa dan bukan apa-apa. Aku bukan penyair atau sastrawan. Aku adalah
manusia biasa seperti juga yang lain. Aku hanya ingin mengungkapkan segala yang
terjadi pada diri atau pada yang lain. Aku merasa hidup dan mati tak akan
pernah bertemu. Namun suatu saat kita pasti akan kembali dan kembali. Di mana
kita tak akan pernah bercerita dengan mulut sendiri sebab kita adalah matahari
yang dibahasakan bunga-bunga.”
Mengenai
tulisan ini, kesemuanya diambil dari: http://alaroa.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar