KUSEBUT KAU
KEKASIH
kusebut
kau kekasih
sebab aku bukan kekasih
kusebut kau kekasih
meski tak kau sebut aku kekasih
sebab kau adalah kekasih
kusebut kau kekasih
meski ada yang melarang
sebab kau adalah kekasih
kusebut hanya kau kekasih
yogyakarta, 2007
sebab aku bukan kekasih
kusebut kau kekasih
meski tak kau sebut aku kekasih
sebab kau adalah kekasih
kusebut kau kekasih
meski ada yang melarang
sebab kau adalah kekasih
kusebut hanya kau kekasih
yogyakarta, 2007
Dunia Absurd*, 07 Februari 2008
MAJNUN
:buat mukhlis zya aufa
karena kau
tak ingin menyanyi
kau penggal kepalamu
untuk menari
“tarian lebih nikmat
kata-kata tak lebih memikat”
katamu sebelum kau penggal kepalamu
”kau gila” seru mereka
kau mulai menari-nari
tanpa kepala
dengan musik
yang seorang pun tak mampu
mendengarnya
dari arah tanpa arah
dari tempat tanpa tempat
”lihatlah, tarianku
dari sang gerak
ini memang bukan puisi
ini hanya getar bunyi”
katamu sesudah kau penggal kepalamu
“kau gila” seru mereka lagi
kau terus menari-nari
memasuki yang orang tak mengerti
dari arah tanpa arah
dari tempat tanpa tempat
setelah itu kata-kata
hanya gerak beku
dari gerakmu
yogyakarta, 2007
karena kau
tak ingin menyanyi
kau penggal kepalamu
untuk menari
“tarian lebih nikmat
kata-kata tak lebih memikat”
katamu sebelum kau penggal kepalamu
”kau gila” seru mereka
kau mulai menari-nari
tanpa kepala
dengan musik
yang seorang pun tak mampu
mendengarnya
dari arah tanpa arah
dari tempat tanpa tempat
”lihatlah, tarianku
dari sang gerak
ini memang bukan puisi
ini hanya getar bunyi”
katamu sesudah kau penggal kepalamu
“kau gila” seru mereka lagi
kau terus menari-nari
memasuki yang orang tak mengerti
dari arah tanpa arah
dari tempat tanpa tempat
setelah itu kata-kata
hanya gerak beku
dari gerakmu
yogyakarta, 2007
Dunia Absurd*, 18 Maret 2008
BINTANG LAILA
:F.
malam ini
kusebut kau bintang laila
bintang kusebutkan aku
kusebut bintang bintang menyebutmu
menyebut aku bintang bintangmu
bintang menyebutmu laila
laila menyebutku bintang
laila menyebutmu bintang
menyebut laila laila menyebutmu
menyebut laila laila menyebutku
laila kusebut engkau bintang laila
laila kusebut aku bintang laila
jika kusebut bintang laila
jika kusebut bintangmu
jika kusebut bintangku
bintang laila sebutan bintang
bintang engkau sebutan bintang
bintang aku sebutan bintang
malam ini
bintang laila bersinar
laila bintang laila bersinar bintangmu
laila bintang laila bersinar bintangku
bintangmu bintangku bintang laila
bintang sebutan manusia yang punya cinta
sebutan bintang manusia bintang
malam manusia bintang laila
malam bintang bintang manusia cinta
malam bintang bintang laila
cinta manusia bintang manusia
bintang laila cintaku
bintangmu laila cintaku
bintangku cintamu bintang laila
malam ini......
yogyakarta, 2008
CERMIN TINTA
wajah-wajahku mutiara
sketsa kalimat berwarna
sebentuk kalimat cahaya
sebentuk warna surya
wajah-wajahku
tercipta dari tangan gemetar
teka-teki mata terdalam
sebuah aliran dunia
sebuah cermin yang mengalir
yogyakarta, 2008
MATAHARI BERTANGAN HAMPA
matahari sekuntum mekar bunga
mekar seribu mata tak nyata
matahari selembar hijau daun
hijau kulit warna juga tak nyata
tangan matahari menyentuh
ketiadaan tak bisa kusentuh
matahari tangan hampa
matahari kehampaan tangan
selembut sinar
udara cermin buram untuk tangan itu
tangan ini ingin menyentuhnya
menyentuh keutuhannya
sebagai keutuhan bahasa
sebagai bahasa tangan
sebagai tangan kosong
sebagai kosong cermin
sebagai cermin keutuhan
yogyakarta, 2008
AKU MELUKISMU
aku melukismu
gelembung udara dan arus warna
sebentuk rupa udara dan rupa warna
kau lukisanku
lukisan udara warna lukisanku
lukisan warna udara lukisanku
namun ini bukan lukisanmu
ini percikan cat mengkilat
dari jemari berdarah tak merah
mungkin ini juga lukisanmu
lukisan mata warna buta
lukisan mulut warna bisu
yogyakarta, 2008
DALAM SEBUAH KACA
garis garis pelangi seorang perempuan
perempuan seberkas sinar
pelangi perempuan garis garis
garis garis sinar
bunga bunga mekar di tubuhnya
bunga bunga tubuh cemerlang
kupu kupu menghinggapinya
kupu kupu bunga bunga cemerlang
aku berjalan di sana
jalan jalan pelangi
jalan jalan garis sinar
menikmati tubuh perempuan
tubuh sinar perempuan
menikmati kupu kupu terbang
kupu kupu sinar terbang
menikmati bunga bunga mekar
bunga bunga sinar mekar
yogyakarta, 2008
malam ini
kusebut kau bintang laila
bintang kusebutkan aku
kusebut bintang bintang menyebutmu
menyebut aku bintang bintangmu
bintang menyebutmu laila
laila menyebutku bintang
laila menyebutmu bintang
menyebut laila laila menyebutmu
menyebut laila laila menyebutku
laila kusebut engkau bintang laila
laila kusebut aku bintang laila
jika kusebut bintang laila
jika kusebut bintangmu
jika kusebut bintangku
bintang laila sebutan bintang
bintang engkau sebutan bintang
bintang aku sebutan bintang
malam ini
bintang laila bersinar
laila bintang laila bersinar bintangmu
laila bintang laila bersinar bintangku
bintangmu bintangku bintang laila
bintang sebutan manusia yang punya cinta
sebutan bintang manusia bintang
malam manusia bintang laila
malam bintang bintang manusia cinta
malam bintang bintang laila
cinta manusia bintang manusia
bintang laila cintaku
bintangmu laila cintaku
bintangku cintamu bintang laila
malam ini......
yogyakarta, 2008
CERMIN TINTA
wajah-wajahku mutiara
sketsa kalimat berwarna
sebentuk kalimat cahaya
sebentuk warna surya
wajah-wajahku
tercipta dari tangan gemetar
teka-teki mata terdalam
sebuah aliran dunia
sebuah cermin yang mengalir
yogyakarta, 2008
MATAHARI BERTANGAN HAMPA
matahari sekuntum mekar bunga
mekar seribu mata tak nyata
matahari selembar hijau daun
hijau kulit warna juga tak nyata
tangan matahari menyentuh
ketiadaan tak bisa kusentuh
matahari tangan hampa
matahari kehampaan tangan
selembut sinar
udara cermin buram untuk tangan itu
tangan ini ingin menyentuhnya
menyentuh keutuhannya
sebagai keutuhan bahasa
sebagai bahasa tangan
sebagai tangan kosong
sebagai kosong cermin
sebagai cermin keutuhan
yogyakarta, 2008
AKU MELUKISMU
aku melukismu
gelembung udara dan arus warna
sebentuk rupa udara dan rupa warna
kau lukisanku
lukisan udara warna lukisanku
lukisan warna udara lukisanku
namun ini bukan lukisanmu
ini percikan cat mengkilat
dari jemari berdarah tak merah
mungkin ini juga lukisanmu
lukisan mata warna buta
lukisan mulut warna bisu
yogyakarta, 2008
DALAM SEBUAH KACA
garis garis pelangi seorang perempuan
perempuan seberkas sinar
pelangi perempuan garis garis
garis garis sinar
bunga bunga mekar di tubuhnya
bunga bunga tubuh cemerlang
kupu kupu menghinggapinya
kupu kupu bunga bunga cemerlang
aku berjalan di sana
jalan jalan pelangi
jalan jalan garis sinar
menikmati tubuh perempuan
tubuh sinar perempuan
menikmati kupu kupu terbang
kupu kupu sinar terbang
menikmati bunga bunga mekar
bunga bunga sinar mekar
yogyakarta, 2008
*Dunia
Absurd merupakan blog pribadi penyair Ala Roa yang dikelola sepangjang tahun
2008-2012. Dunia Absurd memiliki pesan: “Dalam kehidupan, kematian yang tak
sempurna adalah karya besar yang jarang orang menemukannya. Sebuah keheningan
yang terdalam dari hati seorang manusia.”
Sedangkan Ala Roa ialah penyair Eksistensialis yang pernah saya kenal,
dan sempat saya jadikan guru. Ia menyebut dirinya dengan : “Aku bukan
siapa-siapa dan bukan apa-apa. Aku bukan penyair atau sastrawan. Aku adalah
manusia biasa seperti juga yang lain. Aku hanya ingin mengungkapkan segala yang
terjadi pada diri atau pada yang lain. Aku merasa hidup dan mati tak akan
pernah bertemu. Namun suatu saat kita pasti akan kembali dan kembali. Di mana
kita tak akan pernah bercerita dengan mulut sendiri sebab kita adalah matahari
yang dibahasakan bunga-bunga.”
Mengenai
tulisan ini, kesemuanya diambil dari: http://alaroa.blogspot.com
puisi yang luar biasa. idenya sangat menarik.
BalasHapus