PENARI DARI
TIMUR
Dia adalah lelaki yang suka
menari. Menari baginya bukanlah hobi tetapi jalan hidup. Dari gurun ke gurun,
dari bukit ke bukit, dari gunung ke gunung, dari desa ke desa, dari kota ke
kota, dari rumah ke rumah, dari toko ke toko, dari super market ke super
market, hingga dari mall ke mall dia menari. Dan terkadang dia penuh dalam
televisi. Tarianya tidak seperti tarian yang banyak orang kenal seperti balet,
hip hop atau tarian lainnya. Dia menari hanya dengan satu gerakan yakni,
berputar.
Lalu, dia mampir di kota ini
untuk menghibur masyarakat. Semua yang menontonnya pasti terpana. Di atas
panggung dia serupa gasing, berputar lambat dan semakin lama semakin cepat.
Kemudian lambat kembali dan berhenti. Tepuk tangan orang-orang yang menontonnya
menggantikan tariannya. Dan di tengah-tengah riuhnya tepuk tangan ada yang
bertanya kepadanya, mengapa suka menari dan mengapa tak mau dibayar setiap dia
selesai menari. Dia menjawab, ”aku bukan seorang penghibur. Aku adalah seorang
yang kehilangan. Ke mana-mana aku menari hanya untuk menemukannya karena setiap
aku menari dia akan menemuiku, dia akan hadir melebihi kenyataannya yang ada.
Setiap aku bergerak adalah geraknya. Apalah artinya segala yang kumiliki kalau
tak menemukannya. Jika kau bertanya kenapa aku harus mencari? Aku sama
dengannya. Jiwaku berbicara kepadaku. Yang kucari adalah diriku sendiri.” Dan
diapun menghilang entah pergi kemana. Mungkin ada di gurun-gurun, di bukit-bukit,
di gunung-gunung, di desa-desa, di kota-kota, di rumah-rumah, di toko-toko, di
super market-super market, atau di mall-mall. Mungkin pula dia ada di televisi
yang sering kita tonton setiap hari.
JACKY
Jacky adalah seorang
pengarang. Ia telah banyak menulis buku puisi, cerpen, dan novel. Hidupnya
dipenuhi kisah, cerita, dan kata-kata juga penghargaan. Umur baginya bukanlah
penghalang untuk terus berkarya. Meski, ia memasuki masa tuanya yang sering
sakit-sakitan. Kini, ia mengalami situasi yang sangat mencekam hidupnya. Jalan
satu-satunya untuk mengatasi hal itu adalah menulis.
Jacky mempunyai kamar khusus
untuk menulis di antara sepuluh kamar yang ada di rumahnya. Di kamar itulah semua
karyanya dilahirkan. Kamar itu tak seperti kamar yang ada, bersih dan rapi.
Kamar itu dibuat berantakan, buku tanpa rak berserakan di lantainya dan
berdebu. Namun, ada dua jendela yang memang dibuat istimewa olehnya untuk
menangkap inspirasi.
Pada suatu hari Boby
memasuki kamarnya dengan kisah-kisah yang jauh di luar sana. Boby adalah orang
miskin yang mempertahankan hidupnya dari mencuri. Bagi orang miskin mencuri
bukanlah profesi melainkan salah satu cara untuk mempertahankan hidup. Boby tak
mempunyai pekerjaan lain selain mencuri karena di mana dan ke manapun melamar
pekerjaan ia selalu ditolak. Dan akhirnya, Boby memilih jalan hidupnya yang
lebih dekat dengan penjara, kematiaan, dan keterasingan.
Boby pada saat yang sama
sedang merampok sebuah bank. Ia menyandera seorang pegawai bank dengan
menodongkan pistol kaliber 45 mm yang beratnya 1,3 kg yang penuh dengan peluru.
Ia meminta kepada pegawai tersebut untuk menyerahkan uang yang ada di bank itu.
Jika tidak, kepalanya akan ia ledakkan dengan pistolnya. Pegawai bank itu
dengan tubuh gemetar dan berkeringat mencoba untuk mengambil dan mengeluarkan
uang yang ada. Semua orang yang berada di bank ketakutan. Tak ada seorangpun
yang bisa melawannya. Namun secara tiba-tiba sebuah pistol meletus dan peluru
mengenai kepala Boby. Boby ambruk ke lantai dengan darah menglir di kepalanya.
Jacky dengan komputernya
yang masih menyala. Kepalanya merunduk dan berdarah karena tertembak oleh
penembak misterius melalui jendela kamarnya. Nyawanya telah menghembus. Jacky
belum menyelesaikan ceritanya. Kamarnya hanya meninggalkan penggalan cerita
yang ada di komputernya. Orang-orang pergi dengan ceritanya. Dan Boby menjadi
asing pada mereka hingga masa berganti menemukannya di mana-mana.
PEREMPUAN
RAHASIA
Dia adalah seorang perempuan
yang dilahirkan dari rahim waktu. Dan aku bertemu dengan dia dalam waktu.
Namanya menjadi rahasia karena dia adalah bagian rahasia dari waktu. Jika dia
harus diberi nama mungkin tak cukup satu nama saja karena satu nama hanya
menunjukkan satu bagian dari waktu. Jika ada yang menanyakan namanya tak akan
pernah aku jawab karena jawaban bukanlah solusi untuk tahu siapa perempuan itu.
Setiap perempuan mempunyai
aroma yang sama dan mempunyai wangi yang berbeda. Banyak parfum diciptakan
untuk menandai wangi tubuh indahnya namun tak ada yang bisa menandai aromanya.
Aromannya adalah sebuah rahasia dan aku tahu seperti apa aromanya. Kau percaya?
Kau atau siapapun tak perlu mempercayainnya. Jika mempercayainya kau tak akan
yakin lagi bahwa perempuan mempunyai aroma yang khas. Kau tak perlu percaya
atau yakin karena aroma tubuhnya adalah rahasia sebagaimana dirinya juga
rahasia. Aku tahu aroma tubuhnya karena aku juga rahasia.
Pertama kali aku bertemu
dengannya di sebuah tempat di mana aku dan dia belum dilahirkan tetapi aku dan
dia telah benar-benar tercipta. Kukatakan padanya bahwa aku pernah bertemu dia
dan dia pun mengatakan kepadaku bahwa dia bertemu juga denganku, di mana waktu
kita berdua hanya sebagian yang ada. Dalam pertemuan itu kita berdua tak pernah
bicara apalagi saling mengungkapkan suatu keinginan yang membuat kita sama-sama
merasakan kebahagiaan. Pertemuan kita hanya diawali oleh bahasa yang tak pernah
diucapkan.
Kita berdua sadar bahwa
suatu saat akan meluas dalam waktu. Dari pertemuan hubungan kami berlanjut. Dia
selalu mengajakku jalan-jalan ke tempat di mana dia suka. Dan akupun begitu,
mengajaknya ke tempat yang aku suka. Dia pernah mengajakku menikmati panorama
alam yang sangat indah sekali. Dan aku mengajaknya ke dalam tumpukan kata-kata
yang penuh makna. Kita berdua saling memahami bahwa kita mempunyai kelemahan
dan kelebihan masing-masing. Jadi, kita berdua tak pernah mempunyai persoalan
yang membuat kita harus marah dan kecewa.
Meski sering berduaan kita
tak pernah menyebutkan nama kita masing-masing, apalagi berbicara. Semua
berjalan apa adanya, mengalir serupa air. Namun, tak pernah disangka waktu begitu
cepat meluaskan diri kita hingga kita berdua mempunyai sebuah nama dan tubuh
yang berbeda. Lalu, sebagian kita pergi dan sebagian masih menjadi diri kita
sendiri.
*Dunia
Absurd merupakan blog pribadi penyair Ala Roa yang dikelola sepangjang tahun
2008-2012. Dunia Absurd memiliki pesan: “Dalam kehidupan, kematian yang tak
sempurna adalah karya besar yang jarang orang menemukannya. Sebuah keheningan
yang terdalam dari hati seorang manusia.”
Sedangkan Ala Roa ialah penyair Eksistensialis yang pernah saya kenal,
dan sempat saya jadikan guru. Ia menyebut dirinya dengan : “Aku bukan
siapa-siapa dan bukan apa-apa. Aku bukan penyair atau sastrawan. Aku adalah
manusia biasa seperti juga yang lain. Aku hanya ingin mengungkapkan segala yang
terjadi pada diri atau pada yang lain. Aku merasa hidup dan mati tak akan
pernah bertemu. Namun suatu saat kita pasti akan kembali dan kembali. Di mana
kita tak akan pernah bercerita dengan mulut sendiri sebab kita adalah matahari
yang dibahasakan bunga-bunga.”
Mengenai
tulisan ini, kesemuanya diambil dari: http://alaroa.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar