Dunia Absurd, 26 September 2012
Disebutnya Sebagai Sajak-Sajak Lucu
I
TANPA JUDUL 3
dari
mana kata-kata dan kita dilahirkan?
begitu
mudahnya kita buang
begitu
mudahnya kita hilangkan
kata-kata
dan kita bukan sampah atau rongsokan
kita
ingin dibaca tapi lupa dari mana asal kata-kata
kata-kata
ingin dibaca tapi lupa dari mana asal kita
dari
mana kata-kata dan kita dilahirkan?
begitu
mudahnya kita buang
begitu
mudahnya kita hilangkan
kata-kata
dan kita bukan sampah atau rongsokan
yogyakarta,
2012
TANPA JUDUL 2
berilah
namamu
aku
akan tulis seribu sajak tentang namamu
berilah
aku namamu yang begitu lembut
aku
akan tulis seribu sajak di atas kelembutanmu
yogyakarta,
2012
TANPA JUDUL 1
“jika
ingin hidup janganlah menulis sajak
sajak
akan menuntunmu pada jalan kematian
duniamu
akan suram dan apa yang kau jalani hanya ilusi,” kata mereka
kehidupan
dan kematian bagiku sama saja
karena
aku tak mampu memcipta hidup dan mati
aku
tak mampu mencipta ilusi
aku
hanya menulis sajak
dan
hanya ingin mengenali yang sejati
yogyakarta,
2012
MALAM YANG PERNAH KITA JALANI
:ahmad muchlis amrin
kita
berdua terbiasa menjalani malam
saat
kata-kata tak bisa kita lepaskan
di
perjalanan kita sama-sama diam
menangkap
yang ada
menaruhnya
sebagai apa yang kita rasakan
betapa
sulitnya kata-kata kita lepaskan
kita
berdua harus jauh pergi
menembus
dingin dan keramaian
kita
berdua melukai diri sendiri
setelah
jauh berjalan kita sama-sama pulang
kau
lepaskan kata-kata menjadi cerita pendek dan sajak
dan
aku masih tak bisa melepasnya menjadi sajak
di
sepanjang perjalanan
bagiku
kata-kata hanyalah ingatan
tentang
dua kekasih yang lagi berciuman
tentang
lelaki tua yang tidur di atas becaknya
tentang
perempuan tua yang tidur tanpa alas di trotoar
tentang
anak muda yang mabuk di depan toko
tentang
pemulung yang mengais sisa makanan
tentang
balita yang disusui ibunya beralaskan koran
tentang
penjaja seks yang lagi tawar-menawar
selebihnya
kesensaraan dan kesedihan
kata-kata
bagiku hanyalah ingatan
aku
tak bisa melepaskannya menjadi sajak
mungkin
kata-kata dan kenyataan begitu jauh berbeda
tapi
malam yang kita jalani tak akan sia-sia
semua
yang aku rasakan adalah wangi surga
yogyakarta,
2012
JANJI DAN PERMINTAAN
aku
ingin menulis
aku
ingin berbuat
jika
apa yang aku lakukan hanya kebohongan
musnahkan
aku
yogyakarta,
2012
NAMAMU
namamu
siapa
yang menyebut namamu
siapa
yang sebenarnya aku sebutkan
aku
serupa udara di setiap lorong di tubuhku
menemukan
jalan hanya padamu
tak
tahu ke mana aku harus pergi
hati
ini telah terkunci
tak
tahu apa yang harus aku lakukan
gerak
ini telah membawaku pada yang diam
jika
setiap nama adalah namamu
ke
mana sebenarnya aku akan pergi
di
mana sebenarnya aku akan berhenti
segala
pertanyaan tak menemukan jawaban
segala
persimpangan hanya persinggahan
segala
awal dan akhir hanya pada namamu
seluruh
apa yang ada di tubuhku menyebutmu
ada
begitu saja tanpa aku pinta
begitu
jauhkah kau?
aku
telah tak mampu menyebut namaku sendiri
begitu
dekatkah kau?
aku
tak tahu apa yang sebenarnya aku sebutkan
mungkin
namamu ada pada diriku sebagai namaku
tapi
namaku adalah diriku sendiri
yogyakarta,
2012
KENARI DALAM SANGKAR
kenariku,
sebenarnya aku ingin melepasmu
sangkar
ini membuat duniamu begitu sempit
aku
ingin kau terbang bebas di luar sana
merasakan
udara dan embun yang segar
berkicau
setiap hari di bawah matahari
kenariku,
bagaimana aku bisa melepasmu
di
luar sana udara bercampur asap kendaraan
embun
bercampur debu
pohon-pohon
banyak yang ditebang
matahari
akan menyaksikan kau sendirian
kenariku,
kau akan tetap dalam sangkar
aku
akan merawatmu
kau
akan bebas seperti kau berada di luar sana
yogyakarta,
2012
AKU INGIN KAU MENJADI AIR MATAKU
semuanya
sama
saat
ini tak perlu aku menunggu atau mengejarnya
saat
ini tak perlu aku merasa sedih atau bahagia
saat
ini aku telah tak mampu mempedulikannya
hai,
yang ada di mana-mana
aku
ingin kau menjadi air mataku
kata-kata
telah menentukanku menjadi dirimu
bahasa
telah menentukanku menjadi apa pun saja
hai,
yang ada di mana-mana
aku
ingin kau menjadi air mataku
akan
aku tulis hingga sajakku meneteskan darah
dan
hilanglah semua amarah
hai,
yang ada di mana-mana
aku
ingin kau menjadi air mataku
akan
aku tundukkan kepalaku di antara jalan-jalanku
dan
aku akan menemani siapa pun saja yang ada di sana
semuanya
sama
saat
ini tak perlu aku menunggu atau mengejarnya
saat
ini tak perlu aku merasa sedih atau bahagia
saat
ini aku telah tak mampu mempedulikannya
hai,
yang ada di mana-mana
aku
ingin kau menjadi air mataku
jadilah
setes saja
yogyakarta,
2012
*Dunia
Absurd merupakan blog pribadi penyair Ala Roa yang dikelola sepangjang tahun
2008-2012. Dunia Absurd memiliki pesan: “Dalam kehidupan, kematian yang tak
sempurna adalah karya besar yang jarang orang menemukannya. Sebuah keheningan
yang terdalam dari hati seorang manusia.”
Sedangkan Ala Roa ialah penyair Eksistensialis yang pernah saya kenal,
dan sempat saya jadikan guru. Ia menyebut dirinya dengan : “Aku bukan
siapa-siapa dan bukan apa-apa. Aku bukan penyair atau sastrawan. Aku adalah
manusia biasa seperti juga yang lain. Aku hanya ingin mengungkapkan segala yang
terjadi pada diri atau pada yang lain. Aku merasa hidup dan mati tak akan
pernah bertemu. Namun suatu saat kita pasti akan kembali dan kembali. Di mana
kita tak akan pernah bercerita dengan mulut sendiri sebab kita adalah matahari
yang dibahasakan bunga-bunga.”
Mengenai
tulisan ini, kesemuanya diambil dari: http://alaroa.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar