Pesta Puisi, Medan Bisnis, Minggu, 07 Sep 2014
Obituari
Kubaca kembali lembaran-lembaran kitab suci
Di mana kisah sepasang anak adam saling tikam
Dan di mana pula Fir"aun itu tenggelam
Kubaca kembali riwayat-riwayat para nabi
Dan pesan singkat dari Abraham dalam kobaran api
Seperti hari ini kubaca lembaran koran pagi
Dan kutemukan seseorang terbujur di halaman pertama
Di atas tiang T entah siapa gerangan namanya
Tapi sebagian orang memanggilnya Isa
Kubaca kembali lembaran-lembaran kitab suci
Di mana kisah sepasang anak adam saling tikam
Dan di mana pula Fir"aun itu tenggelam
Kubaca kembali riwayat-riwayat para nabi
Dan pesan singkat dari Abraham dalam kobaran api
Seperti hari ini kubaca lembaran koran pagi
Dan kutemukan seseorang terbujur di halaman pertama
Di atas tiang T entah siapa gerangan namanya
Tapi sebagian orang memanggilnya Isa
Di Muka Pintu
Di muka pintu engkau mengiba
Membaca sebuah sajak sederhana tentang cinta
Tentang kantuk yang sirna tiba-tiba
Di muka pintu engkau termangu
Seperti bulan di atas jendelaku sementara itu
Di balik pintu aku mengunggu ketukanmu
Pelayaran Bulan
Ia berlayar dari timur
Tepat ketika cahaya matahari mulai lamur
Dan burung-burung pulang kesarang
Dan kita mendekam di dahan malam
Ia berlayar dari timur
Di seret angin ke matahari ke awan
Tapi ia tak ingin menanggalkan bajunya
Biar langit membikinnya gerah ia tetap setia
Menemani malam mengerami sepi
Hingga muncul bintang pagi
Di muka pintu engkau mengiba
Membaca sebuah sajak sederhana tentang cinta
Tentang kantuk yang sirna tiba-tiba
Di muka pintu engkau termangu
Seperti bulan di atas jendelaku sementara itu
Di balik pintu aku mengunggu ketukanmu
Pelayaran Bulan
Ia berlayar dari timur
Tepat ketika cahaya matahari mulai lamur
Dan burung-burung pulang kesarang
Dan kita mendekam di dahan malam
Ia berlayar dari timur
Di seret angin ke matahari ke awan
Tapi ia tak ingin menanggalkan bajunya
Biar langit membikinnya gerah ia tetap setia
Menemani malam mengerami sepi
Hingga muncul bintang pagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar