Doa Seorang Nelayan
di setiap
tetesan hujan aku berzikir
dalam kilatan
halilintar aku bertakbir
dan di antara
air pasang yang berkejaran aku
bertahlil
aku adalah
nelayan
yang tak pernah
lelah menanti ikan datang
meski nyawa
dipertaruhkan
sebab, banjir
airmata istri dan anakku lebih
menakutkan
daripada
hantaman gelombang
Yogya, Desember
2014
Kalender Baru
kalender itu
sudah lusuh
tanggal-tanggal
yang ada di dalamnya runtuh
jatuh,
berceceran di lantai waktu
tak ada lagi
nama hari
matahari padam
rembulan datang
tanpa sinar
yang tersisa
hanyalah kelam
kelam,
tak ada cahaya
kunang-kunang
kunang-kunang
tak lagi ada lagi di kalender yang kelam
kunang-kunang
pergi ke kalender baru
kalender yang
bersinar
sinarnya lebih
terang dari sinar kunang-kunang
Yogya, 2009 -
2014
Menangis
ya,
tumpahkanlah airmatamu
selagi di
setiap tetesnya kau menyebut nama-Nya
Batu Nisan
pergilah
merantau
sebab, batu
nisan akan tetap setia menanti setiap
kepergian
Puisi Secangkir Kopi
-buat penyair
yang sedang menikmati kopi di kedai kopi
kopi adalah
imajinasi
bagi penyair
yang menikmati
rasa manis
adalah sebuah diksi
yang ia ambil
dari senyum sang kekasih
cangkir
hanyalah umpama
untuk menampung
sekumpulan kata
yang melebur
dalam ampas dan gula
Dua Makna Pagi
1/
pagiku adalah
segelas susu
yang selalu
dipersiapkan ibu di masa kecilku
2/
pagi adalah
ketika kakek pergi ke sawah
untuk
memperpanjang nafas kami
Engkau I
engkau menjelma
hujan
membasahi hati
yang gersang
jangan pernah
lelah mengguyur
biar ia kembali
subur
Engkau II
hujan adalah musik
yang menyatukan
petikan gitarku
dengan suara
merdumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar