Di
Kampung Banaressep
Kau mengajakku keluar rumah
Berjalan di antara petak sawah dan kakibukit yang terus mengalirkan
Bait-bait puisi layaknya pancuran air
Bunyi gemericikpun mengarak kita pada masa lalu yang mungkin
Telah menjelma lumpur sawah dan sering kita abaikan
Padahal semestinya
Kita sudah pandai menanam padi, menanaknya menjadi nasi, menjadi
Kata-kata yang tak pernah basi
Sesekali kita mesti melupakan percakapan alun-alun kota. Sebab sajak
Yang terpendam itu
Kelak akan kita panen bersama orang-orang kampong
Lalu
Memakannya bersama
Yogya, 2011
Kau mengajakku keluar rumah
Berjalan di antara petak sawah dan kakibukit yang terus mengalirkan
Bait-bait puisi layaknya pancuran air
Bunyi gemericikpun mengarak kita pada masa lalu yang mungkin
Telah menjelma lumpur sawah dan sering kita abaikan
Padahal semestinya
Kita sudah pandai menanam padi, menanaknya menjadi nasi, menjadi
Kata-kata yang tak pernah basi
Sesekali kita mesti melupakan percakapan alun-alun kota. Sebab sajak
Yang terpendam itu
Kelak akan kita panen bersama orang-orang kampong
Lalu
Memakannya bersama
Yogya, 2011
Serupa Perahu
Serupa perahu yang mengantarkan Nuh menyebrangi kematian kata-kata
Aku pun melayarkanmu dalam tubuhku
Singgahlah di dermaga-dermaga tua dan sepi. Carikan untukku matahari
Atau rembulan yang telah lama menyendiri setelah melahirkanku
Waktu itu
Bila di tengah pelayaran kau bertemu ombak besar, tak perlu menjerit
Ketakutan
Cukup kau berbisik, sebut namaku, tiuplah ke mataku
Ia akan menjelma butiran-butiran kristal dalam kelopak
Serupa perahu Nuh di atas bukit Judi, kau pun akan berhenti di sini
Menemukanku sedang membuat perahu
dalam kelopak
Serupa perahu Nuh di atas bukit Judi, kau pun akan berhenti di sini
Menemukanku sedang membuat perahu
Yogya, 2011
F. Rizal ALief adalah nama pena dari Faidi
Rizal, lahir di Sumenep ’87 kemarin. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
jur. B.S.A. fak. ADAB dan Ilmu Budaya. Tulisannya termuat dalam media massa dan
sejumlah antologi. Seperti Kitab Lintas Musim (Puisi, 2011) Bulan Purnama
Majapahit Mojokerto (Cerpen, 2010), Bukan Perempuan (cerpen 2010), Rendezvous
di Tepi Serayu (cerpen, 2010), dan Narasi Batang Rindu (Puisi, 20009). Kini
aktif dan mengelola Komunitas Rumah Senja di Madura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar