AT VOVEAM
Engkaukah itu,
Perempuan yang berlari mengejar matahari
Dengan gemerincing di kakinya dan pita-putih di rambutnya
“suaramu telah sampai ke dermaga”
mengalirkan sungai pada nadi lelaki seberang
yang separuh jantungnya adalah namamu berhuruf kapital
dan separuhnya lagi risau dedaunan bermata pedang
ya, aku ingat perjanjian itu!
sebelum Qabil menumpahkan darah pertama sebagai sengketa,
kemudian orang-orang berlomba mengasahnya di beranda rumah sebagai petuah
–tanpa alasan; tanpa kecemasan; tanpa kebenaran; atau pun apa saja yang bernama pertanyaan.
:Ah, aku hanya ingin mengenang jejak bibirmu sayang. Mengenang setiap pertemuan yang tak terduga. Mengenang malam yang panjang. Mengenang hati kita yang gersang – yang kerontang.
kitapun mengering – asing!
dan sejak itu, aku semakin curiga
jangan-jangan engkaulah perempuan yang berlari mengejar matahari
dengan gemerincing di kakinya dan pita-putih di rambutnya
tapi, di mana alamat terakhirmu selain darah?
Sumenep, 2006
Kadirisman, Lahir
di Sumenep 8 Mei 1984. Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Jurusan PBSI. Pernah juara
3 lomba cipta puisi se Kabupaten Sumenep, juara 2 cipta puisi bahasa Madura se
Jawa Timur, juara 3 lomba baca puisi se Madura. Kini aktif di Sanggar Lentera
& Komunitas Arous.
Diposkan
oleh Arsyad Indradi di http://penyairnusantaramadura.blogspot.com,
17 November 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar