Semisal
cerita, aku pernah berjanji
:kau
berhutang padaku, jika nanti kau tak mempertemukanku dengan laut, maka aku akan
menagihnya, tidak di lain waktu. Tapi aku akan menunggu. Tak pulang bahkan
mematungkan kaki, disini
Ada
karang yang menanti, karena aku pernah berjanji kepadanya untuk kita jadikan
sebagai tugu, dan prasasti tempat kita bercerita: paling tidak tentangmu yang
aku tidak ketahui
Terlalu
banyak jalan dan pahit manis serta jejal di tanah ini perempuanku, sekali lagi
pada sejumlah bunga yang merajut pandang saat ku lewati batas buih di pulau
itu, adalah rumahmu yang melambai mengucap salam. Mungkin sebagai jarak yang
terlalu dekat untuk kutinggalkan simpul tangis di pipimu.
Kombang-Talango,
15 Agustus 2010
Amin
Bashiri, seperti layaknya yang lain, saya juga dilahirkan tepat tanggal
29/01/1988. menulis lumayan masih seumur jagung, merintis tulisan di media baru
di awali kelas 2 Aliyah di Harian Pagi SURYA (kalo tidak salah sih tahun 2005
silam), kemudia sering mengirimkan tulisan ke berbagai media lokal maupun luar
kota, tak banyak yang dihasilkan hanya saja sering dipercaya sebagai pengisi
acara-acara sastra di dalam maupun luar kandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar